Mohon tunggu...
Billy Steven Kaitjily
Billy Steven Kaitjily Mohon Tunggu... Freelancer - Nomine Best in Opinion Kompasiana Awards 2024

Berbagi opini seputar Sustainable Development Goals (SDGs) terutama yang terpantau di Jakarta. Melalui opini yang dituangkan, saya mengajak pembaca untuk lebih memahami dan menyadari konsep keberlanjutan.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Pembebasan Retribusi Sampah di Jakarta, Solusi Mengurangi Volume Sampah?

28 Oktober 2024   09:00 Diperbarui: 29 Oktober 2024   11:56 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tong sampah milik warga di RW 08 Perumahan Bumi Pesanggrahan Mas, Kelurahan Petukangan Selatan, Jakarta Selatan, Sabtu (13/2/2021). (KOMPAS/Budi Suwarna)

Berikut adalah beberapa rekomendasi langkah konkret yang perlu dilakukan Pemprov DKJ untuk mendukung implementasi kebijakan ini:

Pertama, penyediaan fasilitas tempat sampah terpilah di setiap RT dan area publik. Penyediaan tempat sampah terpilah di area pemukiman, terutama di setiap Rukun Tetangga (RT) dan tempat umum, seperti taman, terminal, stasiun, pasar, dan pusat perbelanjaan, akan memudahkan warga dalam memilah sampah sejak dari sumbernya.

Pemerintah dapat bekerja sama dengan aparatur wilayah untuk memastikan tempat sampah ini mudah diakses dan dipelihara secara berkala.

Tempat sampah terpilah akan sangat membantu warga yang berminat untuk berpartisipasi dalam program ini namun terkendala dengan fasilitas yang tersedia.

Kedua, edukasi dan sosialisasi secara terus-menerus. Pemerintah harus melakukan sosialisasi yang komprehensif dan berkesinambungan kepada masyarakat tentang pentingnya memilah sampah.

Edukasi bisa dilakukan melalui seminar di tingkat RT, penyuluhan di sekolah, dan melalui media sosial.

Menggunakan pendekatan digital dengan infografis, video pendek, atau kampanye sosial di platform media akan membantu meningkatkan pemahaman warga, khususnya bagi kalangan muda yang lebih akrab dengan teknologi.

Sosialisasi ini harus mencakup informasi tentang cara memilah sampah, jenis sampah yang bisa didaur ulang, serta cara bergabung dengan bank sampah.

Kampanye seperti ini bisa lebih efektif jika dikaitkan dengan tantangan yang diikuti oleh warga atau organisasi masyarakat setempat, di mana hasilnya bisa menambah penghargaan dan menumbuhkan kebanggaan kolektif.

Ketiga, penguatan dan penyebaran bank sampah. Bank sampah berperan penting dalam rantai pengelolaan sampah, dan pemerintah perlu memastikan bahwa keberadaan bank sampah dapat diakses lebih luas oleh masyarakat.

Bank sampah tidak hanya menjadi tempat pengumpulan sampah yang sudah dipilah, tetapi juga bisa menjadi pusat edukasi lingkungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun