Mohon tunggu...
Billy Steven Kaitjily
Billy Steven Kaitjily Mohon Tunggu... Freelancer - Blogger

Senang traveling dan tertarik dengan isu-isu Sustainable Development Goals (SDGs).

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Pembebasan Retribusi Sampah di Jakarta, Solusi Mengurangi Volume Sampah?

28 Oktober 2024   09:00 Diperbarui: 28 Oktober 2024   09:07 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Tempat pemilahan sampah | Sumber: Dokpri/Billy

Pertama, penyediaan fasilitas tempat sampah terpilah di setiap RT dan area publik. Penyediaan tempat sampah terpilah di area pemukiman, terutama di setiap Rukun Tetangga (RT) dan tempat umum, seperti taman, terminal, stasiun, pasar, dan pusat perbelanjaan, akan memudahkan warga dalam memilah sampah sejak dari sumbernya.

Pemerintah dapat bekerja sama dengan aparatur wilayah untuk memastikan tempat sampah ini mudah diakses dan dipelihara secara berkala.

Tempat sampah terpilah akan sangat membantu warga yang berminat untuk berpartisipasi dalam program ini namun terkendala dengan fasilitas yang tersedia.

Kedua, edukasi dan sosialisasi secara terus-menerus. Pemerintah harus melakukan sosialisasi yang komprehensif dan berkesinambungan kepada masyarakat tentang pentingnya memilah sampah.

Edukasi bisa dilakukan melalui seminar di tingkat RT, penyuluhan di sekolah, dan melalui media sosial.

Menggunakan pendekatan digital dengan infografis, video pendek, atau kampanye sosial di platform media akan membantu meningkatkan pemahaman warga, khususnya bagi kalangan muda yang lebih akrab dengan teknologi.

Sosialisasi ini harus mencakup informasi tentang cara memilah sampah, jenis sampah yang bisa didaur ulang, serta cara bergabung dengan bank sampah.

Kampanye seperti ini bisa lebih efektif jika dikaitkan dengan tantangan yang diikuti oleh warga atau organisasi masyarakat setempat, di mana hasilnya bisa menambah penghargaan dan menumbuhkan kebanggaan kolektif.

Ketiga, penguatan dan penyebaran bank sampah. Bank sampah berperan penting dalam rantai pengelolaan sampah, dan pemerintah perlu memastikan bahwa keberadaan bank sampah dapat diakses lebih luas oleh masyarakat.

Bank sampah tidak hanya menjadi tempat pengumpulan sampah yang sudah dipilah, tetapi juga bisa menjadi pusat edukasi lingkungan.

Pemerintah dapat bekerja sama dengan LSM atau komunitas lingkungan untuk memperluas jangkauan bank sampah hingga ke setiap kelurahan, sehingga semakin banyak warga yang dapat terlibat aktif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun