Mohon tunggu...
Billy Steven Kaitjily
Billy Steven Kaitjily Mohon Tunggu... Freelancer - Blogger

Senang traveling dan tertarik dengan isu-isu Sustainable Development Goals (SDGs).

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Tangkapan Melimpah, Mengapa Nelayan Membuang Ikan ke Laut?

17 Oktober 2024   15:35 Diperbarui: 17 Oktober 2024   16:06 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Nelayan di Sumenep membuang ikan tangkapan ke laut | Sumber: tangkapan layar YouTube Kompas TV Bengkulu

Indonesia sebagai negara kepulauan dengan wilayah laut yang luas memiliki potensi kekayaan yang luar biasa dari sektor kelautan dan perikanan.

Namun, di balik kekayaan laut yang melimpah, ada pemandangan yang mencemaskan: nelayan lokal sering kali membuang sebagian hasil tangkapan mereka ke laut.

Mungkin terdengar paradoks, tetapi inilah realitas yang dihadapi oleh para nelayan Sumenep ketika tangkapan ikan melebihi kapasitas pasar. Diketahui, sekitar 5 ton ikan ayam-ayam dibuang ke laut dan memenuhi pantai Sumenap, Jawa Timur.

Tulisan ini akan mengupas tiga aspek penting terkait fenomena ini: alasan di balik tindakan para nelayan, bahaya yang ditimbulkan akibat membuang ikan ke laut, dan bagaimana respons pemerintah dalam menangani masalah ini.

Mengapa Nelayan Sumenep Buang Ikan Tangkapan Mereka?

Fenomena nelayan yang membuang ikan ke laut bukanlah hal baru. Namun, di Sumenep, masalah ini semakin mencuat dalam beberapa tahun terakhir, terutama saat musim panen ikan.

Ada beberapa faktor yang menjadi alasan utama mengapa nelayan memilih untuk membuang ikan tangkapan mereka daripada menjual atau mendistribusikannya lebih lanjut.

Pertama, keterbatasan pasar lokal dan overproduksi. Salah satu penyebab utama adalah pasar lokal yang tidak mampu menyerap seluruh hasil tangkapan.

Ketika musim panen ikan tiba, nelayan di Sumenep sering kali memperoleh hasil tangkapan yang melimpah.

Sayangnya, permintaan pasar, baik di pasar tradisional maupun pengolah ikan, tidak selalu mengikuti lonjakan pasokan ini.

Hasilnya, ikan yang tidak terjual dalam waktu singkat akan kehilangan kualitas dan tidak lagi layak untuk dijual.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun