Mohon tunggu...
Billy Steven Kaitjily
Billy Steven Kaitjily Mohon Tunggu... Freelancer - Nomine Best in Opinion Kompasiana Awards 2024

Berbagi opini seputar Sustainable Development Goals (SDGs) terutama yang terpantau di Jakarta. Melalui opini yang dituangkan, saya mengajak pembaca untuk lebih memahami dan menyadari konsep keberlanjutan.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Keran Eskpor Pasir Laut Dibuka: Masyarakat Pesisir Terancam Abrasi

2 Oktober 2024   12:56 Diperbarui: 2 Oktober 2024   12:58 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan krisis ekologis global, kebijakan yang merusak lingkungan seharusnya tidak lagi menjadi pilihan.

Pemerintah sebaiknya mempertimbangkan penerapan kebijakan ekonomi yang berbasis pada prinsip pembangunan berkelanjutan.

Salah satu solusi yang dapat dipertimbangkan adalah program rehabilitasi ekosistem pesisir yang melibatkan masyarakat setempat sebagai bagian dari upaya mitigasi kerusakan lingkungan.

Selain itu, pemerintah dapat mengembangkan industri berbasis jasa di sektor pariwisata atau perikanan yang ramah lingkungan, yang tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat.

Keputusan membuka keran ekspor pasir laut, terlepas dari pembelaan yang diajukan oleh pihak pemerintah, tetap berpotensi menimbulkan kerusakan lingkungan yang serius di masa mendatang.

Masyarakat pesisir akan menjadi pihak yang paling merasakan dampak negatif dari kebijakan ini, sementara keuntungan ekonomi yang dijanjikan, tampaknya tidak sebanding dengan kerusakan yang akan dihasilkan.

Pemerintah Indonesia perlu mengkaji dan mempertimbangkan kembali kebijakan ini dan mengambil langkah-langkah yang lebih berorientasi pada keberlanjutan jangka panjang untuk melindungi ekosistem laut yang merupakan salah satu aset terbesar negara ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun