Berikut ini adalah beberapa tantangan kelaparan di Indonesia yang perlu menjadi perhatian khusus/fokus pemerintah.
Pertama, ketimpangan akses pangan. Ada kesenjangan yang signifikan antara daerah perkotaan dan pedesaan. Masyarakat di daerah terpencil seringkali mengalami kesulitan dalam mengakses pangan yang cukup dan bergizi.
Kedua, kemiskinan. Meskipun ekonomi nasional tumbuh signifikan, kemiskinan tetap menjadi faktor utama yang memengaruhi akses pangan.
Banyak keluarga miskin di Indonesia yang tidak dapat memenuhi kebutuhan pangan mereka. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, garis kemiskinan pada Maret 2022 mencapai Rp505.469 per kapita per bulan.
Dari jumlah itu, sekitar Rp374.455 atau 74,08 persen merupakan komposisi garis kemiskinan makanan. (Sumber: KOMPAS.id).
Ketiga, pembangunan infrastruktur yang belum merata. Infrastruktur yang belum memadai di beberapa wilayah, terutama di Indonesia timur akan menghambat distribusi pangan dan aksesibilitas pasar.
Infranstrukur amat penting karena ia merupakan aspek utama dan terpenting dalam pembangunan suatu negara.
Keempat, krisis iklim. Indonesia, sebagai negara kepulauan dengan kerentanan terhadap perubahan iklim, menghadapi ancaman dari bencana alam seperti banjir dan kekeringan yang dapat merusak hasil pertanian.
Strategi Pengentasan Kelaparan di Indonesia
Lantas, strategi seperti apa yang petrlu dilakukan oleh pemerintah untuk mengentaskan masalah kelaparan? Berikut ini adalah beberapa strategi khusus yang bisa diterapkan.
Pertama, meningkatkan produksi pangan lokal. Mengembangkan teknologi pertanian yang ramah lingkungan dan berkelanjutan dapat meningkatkan hasil panen.
Program seperti Program Keluarga Harapan (PKH) juga membantu keluarga miskin dengan memberikan bantuan untuk meningkatkan ketahanan pangan.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya