Mohon tunggu...
Billy Steven Kaitjily
Billy Steven Kaitjily Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis dan Narablog

Senang traveling dan senang menulis topik seputar Sustainable Development Goals (SDGs).

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Media Sosial, Perekat atau Pemicu Konflik dalam Keluarga?

30 Juli 2024   21:07 Diperbarui: 30 Juli 2024   21:23 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aksesibilitas media sosial dalam interaksi antar anggota keluarga | Sumber gambar: pixabay.com/Gerd Altmann

Kedua, penyebaran informasi hoaks. Media sosial telah menjadi target utama penyebaran berita hoaks akhir-akhir ini.

Penyebaran berita hoaks tersebut bisa disampaikan oleh beberapa anggota keluarga di WhatsApp group atau media sosial pribadinya tanpa difilter terlebih dahulu.

Maksudnya sih baik yaitu untuk sharing informasi tentang kesehatan, tapi terkadang informasi yang dishare itu hoaks, alias tidak jelas kebenarannya.

Penyebaran informasi hoaks disebabkan oleh faktor ketidaktahuan anggota keluarga. Inilah tantangan media sosial keluarga pada masa kini.

Sebagai kesimpulan: media sosial memang mempunyai nilai positif yaitu memperkuat ikatan keluarga, tetapi pada saat yang sama, ia berpotensi memunculkan nilai negatif yaitu menimbulkan konflik bagi anggota keluarga.

Oleh karena itu, sangat penting bagi anggota keluarga untuk dengan bijak menggunakan media sosial, sehingga bermanfaat bagi keluarga. Selamat bermedia sosial!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun