Mohon tunggu...
Billy Steven Kaitjily
Billy Steven Kaitjily Mohon Tunggu... Freelancer - Nomine Best in Opinion Kompasiana Awards 2024

Berbagi opini seputar Sustainable Development Goals (SDGs) terutama yang terpantau di Jakarta. Melalui opini yang dituangkan, saya mengajak pembaca untuk lebih memahami dan menyadari konsep keberlanjutan.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Pengangguran Indonesia Tertinggi di ASEAN, Pemerintah Bisa Apa?

20 Juli 2024   22:03 Diperbarui: 22 Juli 2024   13:35 671
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kedua, UMKM berpotensi mengurangi angka pengangguran. Jumlah pengusaha yang masih rendah merupakan salah satu faktor tingginya tingkat pengangguran. Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, menilai usaha mikro dan menengah berpotensi mengatasi pengangguran di Indonesia.

Melihat besarnya potensi UMKM dalam menyerap tenaga kerja lantas membuat Kemnaker terus mengembangkan berbagai program pelatihan dan melakukan sinergi dengan sejumlah stakeholders terkait untuk meningkatkan kompetensi tenaga kerja dan perluasan pasar kerja. (Sumber: TRIBUNNEWS.com).

Meski demikian, UMKM di Indonesia masih menghadapi tantangan seperti alokasi dana yang terbatas, akses pemasaran yang terbatas, dan kurangnya kesiapan digital. Selain itu, beberapa penggiat UMKM masih memiliki keterbatasan dalam kemahiran berbahasa asing.

Karena itu, pemerintah perlu memastikan bahwa program UMKM ini mendapat dukung yang maksimal baik dari sisi anggaran, kualitas sumber daya manusia, hingga pasar ekspor.

Ketiga, perlu dukungan Kemnaker untuk pencari kerja. Dukungan pemerintah, dalam hal ini Kemnaker sangat dibutuhkan bagi pencari kerja. Dukungan yang diberikan tidak hanya dalam bentuk pembekalan pelatihan, tapi juga dalam bentuk layanan informasi ketenagakerjaan.

Dengan layanan informasi ketenagakerjaan dari Kemnaker ini memungkinkan peserta/pelamar kerja mendapatkan informasi pekerjaan sesuai dengan minat mereka.

Kemnaker mesti memastikan supaya tidak terjadi gap antara kebutuhan industri dengan kapasitas lulusan perguruan tinggi atau vokasi.

Sebagai penutup: untuk menghilangkan pengangguran di Indonesia bukan perkara yang mudah, tidak semudah membalik telapak tangan, dibutuhkan kerja sama dan komitmen berbagai elemen baik dari pemerintah maupun swasta.

Kerja sama, misalnya, bisa dilakukan dengan Kementerian Perindustrian untuk memetakan kebutuhan tenaga kerja.

Berikutnya, dapat juga bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi untuk menyusun kurikulum yang tepat sesuai kebutuhan dunia usaha.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun