Mohon tunggu...
Billy Steven Kaitjily
Billy Steven Kaitjily Mohon Tunggu... Freelancer - Nomine Best in Opinion Kompasiana Awards 2024

Berbagi opini seputar Sustainable Development Goals (SDGs) terutama yang terpantau di Jakarta. Melalui opini yang dituangkan, saya mengajak pembaca untuk lebih memahami dan menyadari konsep keberlanjutan.

Selanjutnya

Tutup

Trip

Menjelajahi Ragam Budaya Jakarta di Pameran Flona 2024

19 Juli 2024   19:58 Diperbarui: 19 Juli 2024   20:06 953
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak mau ketinggalan, saya dan istri juga berfoto dengan singa. Untunglah, singanya cuma patung, kalau enggak kita sudah jadi santanpannya. He-he.

Satu lagi yang terkenal dari Jaksel yaitu Blok M. Seperti Ragunan, stan yang satu ini juga ramai pengunjung.

Stan Jakarta Barat

Stan Jakarta Barat | Sumber gambar: Dokumen pribadi/Billy
Stan Jakarta Barat | Sumber gambar: Dokumen pribadi/Billy

Stan terakhir yang kami kunjungi adalah stan Jakarta Barat. Wilayah Jakrta Barat, terutama Glodok terkenal dengan penduduknya dari keturunan Tionghoa.

Pada stan ini, kita bisa menyaksikan berbagai budaya Tionghoa seperti ukiran-ukiran, lampion, naga, hingga Kelenteng.

Sedikit informasi, orang Tionghoa sudah ada di Indonesia dari abad 14-an. Bahkan, mereka datang ke Nusantara lebih dulu daripada orang-orang Eropa.

Sehingga, wajar kalau Jakarta dan beberapa daerah di Jawa seperti Cirebon, Demak, atau Kudus, banyak ditemukan peninggalan Tionghoa.

Di depan stan ini, kami juga menyaksikan barongsai. Barongsai adalah tarian tradisional Tingkok dengan menggunakan sarung yang menyerupai singa.

Sebagai penutup: Saya melihat masing-masing stan mencoba menampilkan keunikan dari wilayahnya masing-masing, sehingga dari keunikan itu, kita mengenal ciri khas sebuah wilayah di Jakarta.

Di balik gemerlap stan-stan tersebut, ada satu fenomena yang mungkin terlewatkan dari pengunjung. Bahwa, tidak banyak orang yang membeli tanaman hias atau tanaman buah.

Mungkin, karena harganya yang terlalu mahal jadi sepi pembeli, setidaknya itu yang saya perhatikan selama pameran kemarin sore.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun