Tidak mau ketinggalan, saya dan istri juga berfoto dengan singa. Untunglah, singanya cuma patung, kalau enggak kita sudah jadi santanpannya. He-he.
Satu lagi yang terkenal dari Jaksel yaitu Blok M. Seperti Ragunan, stan yang satu ini juga ramai pengunjung.
Stan Jakarta Barat
Stan terakhir yang kami kunjungi adalah stan Jakarta Barat. Wilayah Jakrta Barat, terutama Glodok terkenal dengan penduduknya dari keturunan Tionghoa.
Pada stan ini, kita bisa menyaksikan berbagai budaya Tionghoa seperti ukiran-ukiran, lampion, naga, hingga Kelenteng.
Sedikit informasi, orang Tionghoa sudah ada di Indonesia dari abad 14-an. Bahkan, mereka datang ke Nusantara lebih dulu daripada orang-orang Eropa.
Sehingga, wajar kalau Jakarta dan beberapa daerah di Jawa seperti Cirebon, Demak, atau Kudus, banyak ditemukan peninggalan Tionghoa.
Di depan stan ini, kami juga menyaksikan barongsai. Barongsai adalah tarian tradisional Tingkok dengan menggunakan sarung yang menyerupai singa.
Sebagai penutup: Saya melihat masing-masing stan mencoba menampilkan keunikan dari wilayahnya masing-masing, sehingga dari keunikan itu, kita mengenal ciri khas sebuah wilayah di Jakarta.
Di balik gemerlap stan-stan tersebut, ada satu fenomena yang mungkin terlewatkan dari pengunjung. Bahwa, tidak banyak orang yang membeli tanaman hias atau tanaman buah.
Mungkin, karena harganya yang terlalu mahal jadi sepi pembeli, setidaknya itu yang saya perhatikan selama pameran kemarin sore.