Kalau akhirnya terpaksa dipotong demi menghemat anggaran APBN, maka sebaiknya kita lupakan saja program unggulan Prabowo-Gibran ini, sebagaimana yang disuarakan oleh Kompasianer Efwe.
Biarkan saja anggarannya digunakan untuk program yang lain, yang barangkali lebih urgen daripada program makan bergizi gratis. Daripada tetap dijalankan, tapi tidak berjalan sukses. Bila tidak suskes, bukankah negara akan rugi?Â
Sebagai kesimpulan: memang diakui bahwa anggaran untuk program makan bergizi gartis ini terbatas yaitu Rp 71 triliun pada tahun pertama, tapi bukan berarti harus dipangkas menjadi lebih rendah.
Daripada memangkasnya, mendingan pemerintahan Prabowo-Gibran mencari cara/alternatif lain, sehingga bujet Rp 15.000 atau Rp 21.000 per anak tidak dipotong.
Seharusnya ditambahkan ya, mengingat harga bahan pokok di pasar semakin hari semakin melambung tinggi, bukannya dipotong.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H