Opsi pemangkasan itu tentu bukan sesuatu yang buruk. Akan tetapi, sudahkah kebijakan tersebut telah mempertimbangkan harga bahan pokok di pasar? Sebab, kita tahu harga bahan pokok di Indonesia cenderung tidak stabil tiap tahun, kadang naik, kadang turun.
Berdasarkan pantauan VIVA.co.id (17/7/2024), harga komoditas pangan terpantau mengalami kenaikan. Beberapa komoditas itu di antaranya bawang putih, beras, cabai merah besar, cabai rawit hijau, cabai rawit merah, daging ayam, daging sapi, telur ayam, hingga minyak goreng kemasan.
Tentu saja, kenaikan komoditas pangan berpengaruh besar pada biaya makan bergizi per porsinya, sehingga perlu dipertimbangkan.
Seandainya, biaya makan anak per porsinya tetap Rp 9.000 atau 7.500, maka anak tersebut hanya bisa mendapat secuil nasi putih/uduk, sepotong tempe setipis kartu ATM, dan sedikit sayur hijau, tidak termasuk daging dan buah.
Memang sih, tetap bergisi makan sayur dan tempe, tapi yakin gizinya cukup bagi si anak? Yakin kalau si anak bakal kenyang dan bisa mengikuti pelajaran pagi itu dengan baik?
Saya kok tidak yakin ya, program makan bergizi gratis ini bakal berjalan sukses, jika bujet per anak adalah Rp 9.000 atau Rp 7.500.
Idealnya Sih Rp15.000 atau Rp21.000 Per Anak, Ini Baru Cukup
Di awal-awal kampanye, Prabowo-Gibran sempat memasang tarif makan per anak adalah Rp 15.000 hingga Rp 21.000. Simulasinya sudah dilakukan di beberapa sekolah negeri di Indonesia dan sukses.
Mari kita melihat menu apa saja yang bakal didapat anak dengan bujet Rp 15.000 atau Rp 21.000 dan Apakah gizinya terpenuhi?
Dengan bujet segitu, si anak sudah mendapatkan makanan dalam beragam pilihan seperti nasi ayam, nasi semur telur, siomay dan gado-gado, dilengkapi dengan sayur dan buah.
Jika melihat varian makanannya, maka kalori dan gizinya tentu saja masuk, anak pun jadi kenyang, sehingga dapat mengikuti kelas dengan baik pada pagi itu.
Saya kira, idealnya untuk bujet makanan bergizi per anak adalah Rp 15.000 hingga Rp 21.000. Ini sudah paling standar bagi anak-anak yang tinggal di kota. Kalau yang tinggal di daerah terpencil barangkali dapat lebih murah.