Mohon tunggu...
Billy Steven Kaitjily
Billy Steven Kaitjily Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis dan Narablog

Senang traveling dan senang menulis topik seputar Sustainable Development Goals (SDGs).

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

3 Aktivitas Sederhana Ini Bisa Membantu Lansia Pengidap Stroke Pulih

23 Juni 2024   14:53 Diperbarui: 23 Juni 2024   15:03 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lansia pengidap stroke | Sumber: Dok. siloamhospitals.com

Di kawasan kontrakan kami, tinggal sepasang lansia berusia 60-an tahun. Mereka berdua tidak memiliki pekerjaan, sehingga hanya beraktivitas di rumah saja.

Sang suami terkena stroke ringan selama 20 tahun, sudah menjalani perawatan medis dan tradisional, namun tak kunjung sembuh.

Karena tak ada perubahan, sang suami memutuskan berhenti mengonsumsi obat-obatan dari dokter dan hanya menjalani terapi ringan di rumah.

Setiap pagi, sang suami akan keluar rumah untuk jalan sebentar. Dengan bantuan tongkat kayu, ia mampu berjalan sejauh 500 meter.

Usai jalan pagi, biasanya, beliau akan menghabiskan sisa hari itu dengan duduk atau tidur di emperan kontrakannya.

Belum lama ini, beliau jatuh sakit, sehingga tidak bisa jalan pagi. Paling hanya bisa keluar duduk di luar menghadap kebun kecil.

Anak-anak mereka yang kini sudah berumah tangga, biasanya, mengunjungi mereka setiap sebulan sekali di akhir pekan.

Kehadiran anak dan cucu, tentu membawa sukacita bagi sepasang lansia ini. Tapi, sukacita itu perlahan hilang bersama dengan kepulangan anak-anak dan cucu-cucu ke rumah mereka masing-masing.

Saya sering melihat sang suami duduk di emparan dengan tatapan kosong. Kadang beliau tiduran. Bila kondisinya dibiarkan seperti ini terus, kesehatannya bakal makin menurun.

Sebenarnya, di samping aktivitas jalan pagi yang biasa beliau lakukan, melakukan pekerjaan rumahan yang sederhana seperti memasak, mencuci piring, dan berbelanja di pasar bisa bermanfaat bagi kesehatannya.

Mengutip laman GERIATRI.id, aktivitas fisik ringan di rumah bisa membantu lansia memperbaiki keseimbangan, meningkatkan mood, daya ingat, tidur lebih nyenyak, mencegah pengeroposan tulang, dan mengurangi gejala tertentu akibat penyakit kronis.

Para peneliti menemukan mereka yang berusia 65 tahun ke atas dan menghabiskan 3 sampai 6 jam sehari untuk pekerjaan "beberes" rumah, 25 persen kesehatannya lebih baik dibandingkan 1 sampai 2 jam.

Namun, untuk lansia terutama wanita diingatkan tidak terlalu lama melakukan pekerjaan rumahan. Kesehatan mereka cenderung menurun, kalau sudah lebih dari 3 jam melakukan pekerajaan rumahan.

Umumnya, pria lansia menghabiskan sekitar 3 jam sehari untuk pekerjaan rumahan, sedangkan wanita lansia bisa 5 jam sehari.

Karena itu, lansia yang tinggal bersama pasangannya disarankan untuk membuat pembagian pekerjaan rumahan, sehingga kesehatan mereka tetap terjaga.

Bagi anda yang sedang merawat pasien stroke dan mencari aktivitas apa yang tepat bagi penderita stroke, berikut ini empat ide aktivitas sederhana yang bisa diterapkan.

1. Berkebun

Jagat maya Indonesia tengah dihebohkan oleh pensiunan sepak bola kenamaan, David Beckham yang mengunggah aktivitasnya di media sosial.

Dalam unggahannya di akun media sosialnya, Beckham memerkan kebun dan peternakannya yang lumayan luas.

Beckham memperlihatkan kepiawaiannya dalam bercocok tanam dan berkumpul dengan hewan-hewannya. Tentu saja, apa yang dilakukan Beckham ini sangat positif dan patut ditiru oleh para lansia.

Bagi lansia penderita stroke, berkebun bisa menjadi aktivitas yang menyenangkan. Dengan berkebun, pasien dapat menghirup udara segar, berjemur di bawah sinar matahari (vitamin D), dan membantu pasien untuk tetap aktif bergerak.

Berkebun tidak hanya membuat pasien lebih aktif, kemampuan motorik dan memori akan meningkat, serta individu lebih memiliki kepercayaan diri.

2. Membuat Karya Seni

Salah satu cara menghibur pasien stroke adalah dengan mengajaknya membuat karya seni seperti membuat kerajinan tangan dan melukis.

Beberapa pasien stroke kehilangan kemampuan gerak motorik seperti menggenggam dan menggerakan jari-jari dengan normal.

Dengan membuat kerajinan tangan seperti merajut atau menyulam, penderita stroke tidak hanya dapat melatih kemampuan motoriknya, melainkan juga membuat pasien merasa produktif karena berhasil menghasilkan buah tangan.

Dengan melukis, selain meredakan stres, juga dapat membantu penderita stroke menyalurkan emosinya yang mungkin sulit diungkapkan secara lisan maupun tulisan.

Selain melukis, anda juga dapat mengajak pasien stroke untuk menggambar dan mewarnai. Aktivitas ini juga tetap menyenangkan.

3. Mendengarkan Musik

Musik bukan hanya sarana hiburan belaka loh, ternyata ia memiliki manfaat yang besar bagi pemulihan penyakit stroke.

Dalam prosesnya, biasanya terapis musik akan menerapkan sejumlah teknik sesuai kondisi dan kebutuahn pasien stroke, khususnya dalam hal melatih dan meningkatkan gerak tubuh.

Salah satunya adalah Rhythmic Auditory Stimulation (RAS) atau stimulasi pendengaran ritmik yang mengandalkan hubungan antara ritme dengan gerakan akan membantu stimulasi otak dan gerakan tubuh pasien.

Cara tersebut akan membantu pasien stroke dalam peningkatan kognitifnya, seperti melatih memori, fokus, dan pemecahan masalah.

Pasien stroke akan mersepons musik dengan bernyanyi dan melakukan gerakan yang mendorong pemulihan komunikasi.

Selain itu, terapi yang memanfaatkan musik ritmis juga membantu pasien meningkatkan kontrol otot, sehingga mendorong gerakan tubuh.

Biasanya, pasien akan diajak berjalan mengikuti irama musik atau memainkan drum untuk melatih gerak otot.

Sebagai kesimpulan: selain mengobatan medis secara umum, penanganan terhadap pasien stroke dapat dilakukan dengan ketiga cara sederhana di atas: berkebun, membuat karya senih, dan mendengarkan musik. Semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun