Sehingga, kadang-kadang kami perlu meminta bantuan ke perawat untuk menerjemahkan maksud para lansia ketika mereka hendak menyampaikan sesuatu kepada kami.
Demikian halnya, ketika kami menyampaikan khotbah/ceramah pada hari Minggu pagi, kami perlu memutar otak untuk menyampaikannya dalam bahasa sederhana, supaya bisa dicerna oleh para lansia. Jelas ini membutuhkan kesabaran.
Keutungan Tinggal di Panti Jompo
Sebenarnya, menghabiskan hari tua di panti jompo itu tetap menyenangkan, kok. Mengapa tetap menyenangkan? Karena setiap bulan pihak keluarga dari para lansia bakal datang mengunjungi panti jompo.
Biasanya, mereka datang membawa makanan kepada orangtuanya dan kadang-kadang mengajak orangtuanya untuk keluar sebentar. Lagi pula, di panti jompo ada banyak teman, sehingga lansia tidak merasa kesepian.
Di panti jompo, para lansia mendapat makan bergizi sebanyak 3 kali sehari. Mereka berolahraga setiap pagi, sehingga kesehatan mereka tetap terjaga. Tidak hanya kesehatan fisik yang terjaga, tetapi juga kesehatan mental dan spiritual.
Sebagai kesimpulan: menitipkan orangtua di panti jompo bukan berarti kita menelantarkan mereka di sana. Justru, orangtua kita dilayani dengan baik oleh perawat. Ini bukan soal mempertahankan budaya, ini soal mempertahankan hidup di masa depan yang bahagia.
Pengalaman melayani di panti jompo selama satu tahun membuat saya ingin menghabiskan hari tua di panti jompo. Ya, saya ingin hari tua saya kelak tidak menjadi beban bagi anak-cucu saya. Sebab, bagaimanapun mereka punya kesibukan sendiri.
Saya bahkan sudah membayangkan aktivitas apa yang bakal saya lakukan di panti jompo kelak, selain membaca, saya ingin tetap menulis di Kompasiana. He-he.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H