Apa itu "pacaran"? Dikutip dari laman Wikipedia.org, pacaran adalah masa perkenalan antara dua individu (laki-laki dan perempuan) sebelum mereka menikah.
Pacaran, secara tradisional, dapat dimulai setelah pertunangan dan berakhir dengan pernikahan. Akan tetapi, dalam beberapa abad terakhir, pacaran dapat dimulai sebelum pertunangan dan berakhir dengan pernikahan.
Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) telah turut mempengaruhi hubungan antarmanusia. Jika dulu jodoh diatur oleh orangtua kita, sekarang menjadi berbeda, kita sendiri yang mengatur/memilih jodoh kita.
Pemilihan pacar, bahkan bisa dilakukan melalui aplikasi kencan. Saya ketemu istri saya, bukan melalui aplikasi kencan, tapi melalui media sosial Facebook.
Saya pernah baca kisah seorang Kompasianer (maaf saya lupa namanya) yang menemukan jodohnya, justru melalui platform Kompasiana. Saya kira, banyak generasi millennial dan Z menemukan jodohnya via media sosial.
Entah seperti apa media yang kalian gunakan untuk mencari pacar/jodoh kalian, saya kira, yang terpenting adalah bagaimana menjalankan dan mempertahankan hubungan tersebut. Sebab, kenyataannya, "putus nyambung" dalam masa pacaran tidak bisa dihindari.
Istilah "putus nyambung", barangkali, sudah akrab di telinga kita. Bagaimana tidak, fenomena ini, seringkali terjadi di sekitar kita. Kita sering menyaksikan atau mungkin pernah mengalami putus cinta, namun kemudian kembali bersama. Kondisi ini yang disebut putus nyambung.
Artikel ini hendak menyoroti fenomena putus nyambung dalam sebuah relasi pacaran, serta sikap yang mesti diambil saat mengalami putus nyambung.
Faktor-faktor Penyebab Putus Nyambung
Kita akan mempelajari terlebih dahulu 2 faktor yang menyebabkan pasangan muda mengalami putus nyambung dalam relasi pacaran. Kedua faktor yang dimkasud adalah faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal, yaitu faktor yang berasal dari luar pasangan, sedangkan faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri pasangan yang berpacaran.
1. Faktor Eksternal
Mengapa pasangan muda seringkali putus nyambung? Ada dua alasan yang menjadi penyebabnya, yaitu karena perbedaan keyakinan dan perbedaan budaya.
Perbedaan Keyakinan