Beban tanggung jawab guru selama pembelajaran secara daring sudah tentu bertambah. Guru harus bersedia bekerja ekstra, yakni melakukan komunikasi dengan siswa dan orang tua tanpa ada batas waktu, belum lagi biaya pengeluaran untuk beli kuota internet.
Pelbagai kesulitan ini bukan tidak mungkin akan memicu tingkat stres pada guru.
- Kekurangan gaji
Upah/gaji yang tidak mencukupi juga dapat menyebabkan guru merasa frustasi. Istri saya pernah mengeluh soal salarynya. Menurutnya, salary atau gaji yang dia dapatkan setiap bulan dari bimbel tidak sebanding dengan pekerjaan yang dia kerjakan.
Harusnya, dia mendapatkan gaji minimal sesuai UMR Jakarta. Tapi, nyatanya gaji yang diterima selama ini kurang dari UMR Jakarta. Sudah gitu, tuntuntan kerjaanya banyak.
Saya yakin, bukan hanya istri saya yang diperlakukan seperti ini, masih banyak guru lain yang bernasib sama.
Beberapa Upaya Pengendalian Stres Guru
Berdasarkan penyebab stres yang telah dipaparkan di atas, maka ada beberapa upaya pengendalian stres guru yang dapat dilakukan, yaitu sebagai berikut.
- Menerapkan kepemimpinan yang sesuai dengan kondisi sekolah. Kepemimpinan yang baik adalah kunci utama bagi keberhasilan sekolah ataupun bimbel. Kepala sekolah haruslah seorang yang humble, peduli terhadap kondisi guru atau bawahannya. Pemimpin yang demikian akan cenderung disukai oleh guru atau bawahan.
- Pengembangan program bimbingan konseling yang komprehensif bagi guru dan siswa. Kepala sekolah perlu memikirkan program konseling kepada para guru maupun siswa yang stres. Hal ini akan menghindarkan mereka dari tindakan bunuh diri, sebagaimana yang terjadi akhir-akhir ini.
- Perlu meningkatkan kesejahteraan finansial guru, termasuk guru honor dan bimbel. Sebab bagaimana pun, guru memiliki tanggung jawab terhadap keluarganya. Sehingga, mereka harus memenuhi keperluan keluarganya. Kalau gaji atau salarynya tidak cukup, bagaimana mungkin keluarganya tercukupi kebutuhan hidupnya?
- Melengkapi fasilitas sekolah dan perlu adanya fasilitator untuk membimbing guru mengerti teknologi. Sebab, bagaimana pun di sekolah masih ada guru zaman old yang gaptek.
- Menerjemahkan dan memahami serta mengimplementasikan dengan baik setiap perubahan kebijakan pendidikan di sekolah.
- Dalam menghadapi pelbagai permasalahan pekerjaan di sekolah, setiap guru perlu memotivasi dirinya sendiri dengan mengingat nasihat Paulus di dalam surat Filipi 4:13: "Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia (Tuhan) yang memberi kekuatan kepadaku."
Kesimpulan
Saya sepakat dengan apa yang dikatakan oleh Presiden Jokowi di atas, menjadi guru itu bukan pekerjaan yang mudah. Guru tidak mungkin dapat mengatasi segala permasalahan di sekolah seorang diri, karena dia bakal stres. Karena itu, guru memerlukan bantuan dari kepala sekolah dan rekan guru yang lain. Dengan saling kerjasama, beban kerja guru semakin ringan, dan tingkat stres pun semakin berkurang. Dengan demikian, perjalanan menuju kesejahteraan guru, baik dari segi mental maupun fisik akan terwujud.
Sekian dan semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H