Penggunaan energi yang berlebihan juga turut menyumbang pemanasan global dalam skala besar pada masa depan. Karenanya, mari kurangi atau melakukan hemat energi dari rumah.
Matikanlah lampu dan kran air pada saat keluar rumah. Gunakan peralatan elektronik yang hemat energi seperti kipas angin. Dengan begitu, kita sedang meminimalisir dampak pemanasan global di masa depan.
5. Kurangi Penggunaan Tisu Berlebihan
Tisu merupakan salah satu benda yang sering kita gunakan setiap hari, seperti untuk mengeringkan tangan, mengeringkan meja/kursi yang basah, mengeringkan piring dan sendok, dan lain-lain.
Tahukah anda kalau penggunaan tisu yang berlebihan bisa berakibat pada meningkatnya pemanasan global? Hal ini karena tisu terbuat dari serat kayu. Semakin banyak penggunaan tisu, maka semakin berkurang pohon di Indonesia.
Semakin pohon berkurang, maka semakin berkurang pula oksigen dan berakibat penipisan lapisan ozon. Belum lagi, suhu udara di Indonesia semakin panas, karena banyak pohon yang ditebang.
Yuk, mari kurangi penggunaan tisu, atau bahkan berhenti menggunaka tisu demi meminimalisir cuaca ekstrim pada masa depan. Saya dan istri termasuk jarang menggunakan tisu. Kami menggunakannya hanya pada saat sakit flu saja. Kalau tidak sakit, ya kami tidak akan membeli tisu.
6. Berhenti Menggunakan Pupuk Anorganik
Harus diakui pupuk adalah elemen kunci bagi kesuburan tanah dan tanaman. Pupuk dibagi dalam 2 jenis, yaitu organik dan anorganik (kimia).
Pupuk kimia cukup digemari oleh para petani, karena praktis dan mudah didapat di pasaran. Akan tetapi, penggunaan pupuk ini bisa berdampak buruk bagi manusia dan alam, salah satunya pemanasan global.
Aktivitas yang terjadi di pabrik-pabrik pupuk kimia dapat menghasilkan gas rumah kaca, yang pada gilirannya akan dilepas di atmosfer. Untuk meminimalisir terjadinya pemanasan global, maka para petani tidak disarankan menggunakan pupuk kimia, tapi menggunakan pupuk organik.