Mohon tunggu...
Billy Gracia Mambrasar
Billy Gracia Mambrasar Mohon Tunggu... -

Billy Mambrasar is a Papuan, working as an engineer, graduated from the Faculty of Mining and Petroleum Engineering , ITB, and continued his Masters Degree in Project Management (MBA) from the Australian National University, with Australia Awards Scholarship. He has a deep interest, observing Social and Political condition of Indonesia generally, and Papua specifically. He currently works full time designing, completing, and project managing a Multi Billion USD project, in Indonesia, as a project engineer. However, during his off days, he spent them advising the Ministry of Education and Cultural of Indonesia, in a special unit called: Desk Papua. He also is a CEO of a nonprofit Organization called: Kitong Bisa, which provides education services (consulting) for other education nonprofits. Billy's writing focuses on the area of Political and Social Issues in Indonesia, and also their interface with Business, Industry and Technology, especially education and human development in Papua, Eastern Indonesia, and the whole Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kasak-kusuk Pimpinan Freeport, dan Adu Domba Orang-orang Papua

31 Oktober 2016   07:48 Diperbarui: 31 Oktober 2016   09:18 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karyawan Papua di PTFI | Dokpri

Seperti sudah dideskripsikan diatas, seorang pemimpin bisnis yang dibutuhan Freeport saat ini adalah yang mengerti strategi bisnis untuk mengangkat perusahaan ini dari kebangkrutan, dengan meningkatkan efisiensi kerja dari freeport, mengurangi cost, atau memodifikasi instrumentasi finansial untuk meningkatkan profitabilitas.

Ini bukanlah hal yang sederhana, sesederhana memimpin sebuah organisasi kemasyarakatan. Seseorang tersebut harus tahu secara menyeluruh industri pertambangan dari aspek teknikal, agar mampu melakukan inovasi. Seseorang tersebut harus memiliki pengetahuan bisnis internasional, agar mampu membawa strategi manajemen yang terbaik. Mudahnya, apakah dia pernah menjalankan sebuah perusahaan internasional dan mengoperasikannya dengan efisien? apakah dia memiliki gelar akademis bisnis dari institusi pendidikan dengan reputasi yang baik?

Prioritas harus diberikan kepada orang Papua, untuk menyaring mereka yang memiliki karakter dan kapabilitas memadai. Paling utama adalah proses penyaringan harus transparan, baik dari sisi kriteria, maupun langkah-langkah yang melibatkan konsultasi dengan semua stakeholders.

Dengan ini, maka tidak akan ada lagi pertanyaan dari seluruh publik, karena semua jelas di mata masyarakat. Apabila belum ada orang Papua dengan kriteria memadai, maka masyarakat Papua harus berbesar hati bahwa mungkin memang sekarang belum saatnya. Akan tetapi, perusahaan dan pemerintah harus melakukan langkah seribu dari sekarang, untuk menyiapkan program persiapan bagi pemimpin perusahaan masa depan dari perusahaan ini.

Proses menjadi pemimpin bisnis berskala internasional butuh perjalanan panjang, dan investasi yang serius. Freeport dan pemerintah daerah harus serius untuk mempersiapkan orang Papua berada pada posisi kepemimpinan ini secepat dan seefisien mungkin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun