Bijogneo: Terus kamu mau?
Kessi: Nggak.
Bijogneo: Lho kenapa?
Kessi: Saya nggak suka yang berisiko.
Dia lalu menceritakan kalau pernah mendapat sms yang sopan, tentu saja dari bininya golfer, yang cukup tegas memperingatkan hubungan yang baru saja mau dumulainya. Dia juga menceritakan memang ada diantara caddy yang akhirnya sampai ke pelaminan dengan golfer yang secara rutin bermain disitu.
Kessi: Tapi itu paling hanya satu, dua saja pak.
Bijogneo: Menurut kamu mereka serius dalam membina hubungan itu?
Kessi: Saya nggak tahu, nggak pernah ketemu lagi sih.
Kesempatan untuk menjadi caddy memang terbuka, khususnya bagi putri-putri yang baru lulus SMA. Badan sehat, postur tubuh lumayan, dan mental yang kuat, sudah cukup sebagai persyaratan untuk diterima bekerja. Pada tahap awal biasanya mereka mendapat pelatihan pengenalan lapangan, rintangan serta aturan permainan, untuk itu mereka dipekerjakan terikat pada 3 bulan kontrak dan jika masih memenuhi persyaratan dapat diperpanjang tiga bulan berikutnya dan seterusnya.
Secara fisik mereka memang harus cukup baik, mengingat mereka bekerja diruang terbuka, rata-rata menghabiskan waktu 5 sampai 6 jam ditengah panas terik atau kemungkinan juga hujan jika tidak ada aktivitas kilat atau petir di padang golf itu.
Memperhatikan lingkup kerja caddy, pelayanan dengan ke ramah- tamahnya, dibanding dengan fasilitas dan finansial yang mereka dapatkan saya kategorikan, sangat tidak memadai.