Jika ternyata safeties (tambat pengaman) gagal berfungsi, kabin elevator bisa anjlok meluncur, tetapi bukan jatuh bebas. Terjadi hambatan sepanjang rel dan hambatan oleh tekanan dari bagian bawah kabin. Hambatan ini akan semakin memperlambat gerak kabin (anda akan merasakan lebih ringan dari kondisi normal). Saat terjadi benturan, kabin akan terhenti dan anda akan terpental ke lantai.
Dalam kasus ini, ada dua hal yang akan membalkan benturan. Pertama, waktu terjatuh, kabin elevator akan memampatkan udara di bagian dasar lorong poros elevator, pengertiannya hampir sama dengan kerja piston pompa sepeda ketika ditekan. Tekanan udara akan memperlambat gerak turunnya kabin elevator. Kedua, kebanyakan elevator memiliki peredam getaran juga pada bagian dasar porosnya - biasanya berupa piston dengan silinder yang berisi minyak. Kondisi inilah yang menhindarkan benturan yang fatal (lihat 2).
Jika semua alat pengaman ini ada ditempat yang semestinya, dan inspeksi secara teratur dilakukan, serta perawatan dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang berlaku, maka anda akan punyai kesempatan luar biasa untuk selamat jika menghadapi kecelakaan elevator.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H