Mohon tunggu...
Bijogneo Bijogneo
Bijogneo Bijogneo Mohon Tunggu... profesional -

Menulis, membaca, mengomentari, dikomentari, ok-ok saja. http://bijogneo.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mungkinkah Lift Terjerembab dan Hancur di Lantai Dasar?

13 Januari 2010   04:21 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:29 1733
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika anda berada di lantai dasar dan ingin naik ke lantai teratas gedung yang tingginya 508 meter, dan tiba disana hanya dalam waktu kurang dari satu menit, saat ini hanya bisa terjadi di The Taipei Financial Center. Lift gedung ini mempunyai kecepatan maksimum 1,010 meter per menit (60.6 km per jam), hampir 3 kali kecepatan lift Wisma 46 Kota BNI yang tinggi gedungnya hanya 250 m.

Kecepatan elevator 60.6 km per jam (1,010 meter per menit) ini adalah rekor dunia sebagaimana yang tercatat dalam Guinness World Records edisi 2006.

Kecepatan ini bisa tercapai karena elevator dilengkapi sejumlah peralatan hasil produksi teknologi tinggi.

Bergerak dengan kecepatan ini, konstruksi elevator haruslah dilengkapi dengan perangkat pengaman khusus seperti bantalan (bearing) yang tahan hingga temperature melebihi 1000°C. Selain itu, tentu saja dilengkapi dengan peralatan sistem pengendalian yang mampu meredam getaran termasuk getaran electromagnetic yang timbul akibat kecepatan tinggi tersebut. Teknik ini membuat elevator dapat dioperasikan tanpa suara yang berisik.

Perangkat lain yang juga penting adalah system pengendali tekanan di lorong konstruksi elevator. Tinggi lorong konstruksi elevator The Taipei Financial Center adalah 388 meter. Saat elevator bergerak naik kecepatannya bisa mencapai 1,010 mpm ditempuh dalam 38 detik, dan saat bergerak turun maksimum kecepatan adalah 600 mpm yang ditempuh dalam 48 detik. Perbedaan tekanan atmosfir antara lantai berangkat dan tujuan adalah 48 hPa atau 0.047 atm (atmosfir standar). Sistem ini berfungi mengendalikan tekanan agar kenyamanan tetap dirasakan meski perubahan tekanan secara mendadak terjadi.

Kapsul pada Elevator dirancang dengan bentuk yang aerodinamis sehingga pada kecepatan tinggi udara dalam lorong elevator dapat ditembus secara halus dan tidak menimbulkan suara yang berisik sebagaimana yang terjadi pada elevator konvensional.

Dengan meningkatnya pembangunan gedung-gedung pencakar langit, maka kebutuhan elevator dengan kecepatan tinggi juga meningkat. Elevator masih tetap menjadi system transportasi vertikal di gedung pencakar langit metropolitan.

Mungkin karena telah menjadi kebiasaan sehari-hari, mereka yang bekerja atau tinggal di kota -kota metropolitan, yang dari waktu ke waktu bergerak dari satu lantai ke lantai lainnya  dengan menggunakan elevator, hampir tidak memikirkan bagaimana cara kerjanya. Sampai suatu kejadian kecil seperti terjebak dalam lift saat arus listrik padam. Tetapi selain daripada itu, pertanyaannya adalah seberapa baikkah kerja peralatan pengaman yang dipasang pada konstruksi elevator?

Berikut adalah salah satu  model penjelasan yang diambil dari salah satu artikel di http://science.howstuffworks.com/elevator3.htm

Mungkin anda pernah menonton beberapa cerita film yang memperlihatkan suasana panik dan mencekam ketika kabel lift putus.   Lift seketika meluncur kencang ke bawah, beberapa kali membentur bagian-bagian lorong lift sebelum terjerembab hancur disertai ledakan dan bola api yang dahsyat saat terhempas di lantai dasar.  Bahkan di Disney Land ada satu atraksi menguji keberanian pengunjung dengan menaiki elevator yang meluncur ke bawah seperti tak terkendali melewati 13 lantai.

Untungnya, elevator dalam dunia nyata memiliki banyak perangkat pengaman, sehingga hal semacam itu tidak pernah terjadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun