Suka atau tidak suka, memang begitulah kenyataannya. Hukum di negara kita, memang memberikan status kepada presiden sebagai pemimpin tertinggi dari angkatan bersenjata kita, apa pun nama sebutannya. Bisa saja di masa depan berubah lagi. Seperti pernah berubah dari TKR, TRI, TNI, APRI, ABRI, dan sekarang TNI.Â
Bukan tidak mungkin pula matranya akan bertambah. Badan Keamanan Laut (Bakamla) dan Korps Marinir TNI AL di masa depan mungkin akan berubah menjadi matra sendiri. Bila itu terjadi, negara kita akan memiliki lebih dari 3 matra militer, seperti AS.
Prabowo Subianto yang pernah diberhentikan atas rekomendasi DKP TNI, ternyata kini bisa direhabilitasi. Walau bagi saya sendiri, secara hati nurani agak melukai. Itu karena orang hilang yang dahulu dituduhkan sebagai "karya" dari "Tim Mawar" saat Kopassus dipimpin olehnya, masih tidak jelas rimbanya. Dan pada 1998, salah satu alasan pemberhentian Prabowo dari dinas militer aktif terkait pula dengan hal tersebut.
Namun, sejarah telah berubah. Adagium "sejarah ditulis oleh pemenang" memang benar adanya.
Sumber Foto:
- "Presiden Jokowi memberikan ucapan selamat kepada Prabowo Subianto usai dianugerahkan Jenderal Kehormatan": https://www.antarafoto.com/es/view/2164221/penganugerahan-jenderal-tni-kehormatan-untuk-prabowo
- "Luhut L. Panjaitan diperiksa seorang anggota kepolisian di Istana Negara": https://nasional.kompas.com/read/2016/08/19/17365171/meski.pangkat.tituler.dicabut.luhut.tetap.jadi.warga.kehormatan
- "Salah data di berita Kompas.id": https://app.komp.as/r1Tc73hm1oHUGdVMA
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H