Jika kita sebagai seorang Muslim, seluruh aspek kehidupan sudah diatur di dalam Al-Quran dan Hadist. Jika kita lahir dan besar dalam lingkungan Islam, pastinya kita akan dianjurkan untuk menjalankan hidup berdasarkan ajaran dan prinsip Islam yang telah diajarkan dalam Al-Quran dan Hadits, seluruh hukum-hukum, aturan kita mulai dari bangun tidur sampai kita tidur kembali sudah diatur dalam Al-Qur'an dan Hadits termasuk menyangkut dengan tema kita adalah cara manajemen keuangan dengan panduan Al-Qur'an dan Hadits.
Adapun tujuan dari panutan aspek kehidupan ini adalah agar seluruh umat muslim tidak melakukan kesalahan dalam mengambil pilihan hidup kita dan juga jika dalam perhitungan keuangan yang dapat merugikan kita sendiri.
Dalam Qur'an surah Al-Isra ayat 26- 27
"Dan janganlah kalian menghambur-hamburkan harta secara boros, sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara setan, dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya".
Dari ayat diatas dijelaskan bahwasanya Allah tidak suka ummat nya hidup secara boros karena, makhluk yang suka boros itu adalah setan. Jadi tidak mau kan hidup kita disamakan dengan setan. Berikut adalah cara-cara pengelolaan uang secara islam agar kalian tidak rugi dunia dan tabungan di akhirat.
- Menjauhi Riba
Jika kita melihat dari sisi kejiwaan orang yang ikut dalam peraktik riba adalah pasti memiliki sifat kikir, dada yang sempit, berhati keras, menyembah harta, tamak akan kemewahan dunia dan sifat-sifat hina lainnya. Karena jiwa orang yang seperti ini sangat takut jika ia tidak memiliki uang, ia akan mencari dengan apapun caranya agar tetap kaya termasuk dengan cara-cara yang di haramkan Allah SWT. Dalam Al-Qur'an juga dijelaskan dalam Q.S Annisa :161 yang artinya:
"Dan disebabkan mereka memakan riba, padahal sesungguhnya mereka telah dilarang daripadanya, dan karena mereka memakan harta benda orang dengan jalan yang batil, Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir di antara mereka itu siksa yang pedih."
Jadi tetap kita menjauhi riba agar hidup di ridhoi oleh Allah SWT.
- Mengurangi utang
Didalam islam, orang islam boleh berhutang atau meminjam uang atau barang kepada lembaga atau orang lain tapi untuk kepentingan yang sangat diutamakan, bukan kepentingan tersier untuk hidup yang lebih mewah. Dalam islam mengapa kita dianjurkan untuk mengurangi utang adalah ditakutkan salah seorang pihak lupa yang dapat menjadikan cek-cok yang besar dan jug ajika seorang pihak meninggal dahulu sebelum hutang terlunasi maka si pengutang wajib membayarkan ke alih waris nya, karena hutang wajib dibayar, jika tidak akan mendapat dosa. Â Dalam Q.S Al-Baqarah ayat 282 yang artinya :
"Hai orang-orang beriman, apabila kalian melakukan muamalah (transaksi keuangan atau perjanjian yang dilakukan oleh manusia) tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, maka hendaklah kalian menuliskannya."
tidak bisa kita hindari masalag utang-mengutang ini karena utang merupakan alternative untuk keluar dari masalah keuangan. Meskipun begitu islam membolehkan praktik ini jika memang kepentingan itu sangat mendesak dan darurat. Jika tidak maka utang ini sangat dibenci oleh Allah. Jika kalian memang harus melakukan utang karena kebutuhan yang darurat, hendaklah kalian catat dan bila perlu menghadirkan saksi agar lebih menjamin. Dan segera mencari uang untuk mengganti utang tersebut, agar menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
- Menggunakan konsep 1-1-1
Rumus 1-1-1 merupakan rumus mengatur keuangan yang dibuat dan diajarkan oleh sahabat nabi, Salman Al-Farisi.Berdasarkan riwayat hidup Salman Al-Farizi, dengan modal uang 1 dirham, beliau menggunakannya untuk membuat anyaman yang dijual seharga 3 dirham. Jadi, dengan keuntungan 3 dirham, beliau membaginya menjadi: 1 dirham digunakan untuk keperluan keluarga, 1 dirham digunakan untuk bersedekah, dan 1 dirham digunakan kembali untuk memodali usahanya.
Rasulullah menganjurkan kepada umat muslim untuk menjalankan rumus 1-1-1 dalam kehidupan sehari-hari. Jadi jika kalian mendapatkan hasil bekerja maka hendaknya di sisihkan 40% untuk kebutuhan hidup sehari-hari, 30% untuk bersedekah dan 30% untuk menabung atau modal usaha, karena ketiga poin ini sangat penting untuk melangsungkan hidup kedepannya agar menghindari 2 poin diatas.
a. (1-kepentingan sehari-hari)
- Jika kalian seorang pekerja hendaknya selalu menyisihkan sebagian uang kalian untuk kehidupan sehari-hari secara cukup dengan jangka waktu yang kalian tentukan sampai kira-kira kalian mendapatkan gaji kembali. Dengan begini tidak akan terjadi namanya hidup yang boros karena uang yang disihkan benar-benar untuk kebutuhan sehar-hari seperti untuk makan, dan uang transfortasi.
b. (1-kepentingan ZISWAF)
Salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan setiap muslim adalah mengeluarkan zakat yang bermanfaat untuk menyucikan harta benda dan jiwa. Zakat ini wajib ditunaikan karena 2,5% dari rezeki yang Anda peroleh ada hak orang fakir miskin di dalamnya. Adapun infaq dan sedekah juga dianjurkan untuk dilaksanakan meskipun sifatnya sunnah. Rangkaian ZISWAF ini merupakan sama-sama tujuannya yaitu membantu orang fakir/miskin yang sedang membutuhkan bantuan.
Dengan begitu pastikan kalian sudah mengelurkan sebagian rezeki kalian untuk zakat atau sedekah seperti dalam Qur'an Surah At-Taubah ayat 103 yang artinya :
"Ambilah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat tersebut, Anda membersihkan dan mensucikan mereka."
c. (1-Menabung)
walaupun menabung ini sangat berat karena mungkin penghasilan yang pas-pasan, tapi kamu harus tetap menyisihkan sebagian penghasilan mu untuk menabung, karena dengan menabung kamu mampu mengumpulkan uang jika ada dana darurat yang kamu butuhkan, karena kita tidak tau kapan musibah akan datang, misalnya kecelakaan atau musibah lainnya, maka dengan menabung bisa kita kategorikan sebagai ikhtiyar berjaga-jaga jika ada musibah. Dan menghindari poin-poin diatas untuk mendapatkan dana yang cepat.
Diatas merupakan tiga rangkaian sederhana dalam pengelolaan uang yang insyaallah pasti tidak menyesal jika kita mengaplikasikan di kehidupan kita sehari-hari. Mulailah kehidupan yang sederhana, sering berbagi kepada ummat yang tidak mampu, dan tetaplah menabung untuk masa depan dan modal usaha, karena Sembilan dari sepuluh pintu rezeki itu adalah berdagang. Semoga tip-tips diatas bermanfaat dan semoga Allah selalu melimpahkan rezeki untuk kita semua, Amiinn..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H