Mohon tunggu...
Betsy Cerelia
Betsy Cerelia Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Kinerja Perdagangan Saham Pasar Modal Indonesia dan Faktor yang Mempengaruhi

6 Desember 2017   21:48 Diperbarui: 6 Desember 2017   22:16 2879
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada awal tahun 2017, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah. Pada pembukaan perdagangan saham, Selasa (3/1/2017), IHSG melemah 0,35% atau 179 poin ke level 5.278,8. Sebagian indeks saham acuan memerah. Ada sebanyak 43 saham menguat. Sedangkan 67 saham melemah sehingga mendoronga IHSG turun dan 95 saham lainnya diam di tempat.

Kepala Riset PT Universal Broker Securities Satrio Utama mengatakan, sebenarnya kondisi pasar modal sedang tidak baik karena penutupan IHSG pada 2016 relatif rendah. Selain itu, pasar modal juga tengah mengahadapi tantangan pasalnya, rencana Bank Sentral Amerika Serikat menaikan suku bunga hingga tiga kali akan membuat Bank Indonesia menahan penurunan suku bunga.

Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia Tito Sulistio sebelumnya mengatakan, pasar modal Indonesia mampu bertahan kendati kondisi ekonomi global tidak menentu. Pencapaian pasar modal Indonesia termasuk gemilang lantaran masuk 5 besar di dunia yaitu tertinggi ke lima dan kedua di Asia Pasifik. Kondisi tersebut lebih baik dibanding dengan negara lain. Kinerja pasar modal merefleksikan kinerja pemerintah dan semua pencapaian merupakan refleksi terhadap potensi ekonomi Indonesia.

Faktor-faktor dominan yang menyebabkan perkembangan perdagangan saham di pasar modal Indonesia selama tahun berjalan ini yaitu yang pertama karena penurunan BI reverse repo rateyang cukup signifikan dari 5,5 persen di Mei 2016 menjadi 4,25 persen di September 2017. Dalam teori ekonomi, penurunan BI rate akan juga menurunkan tingkat suku bunga simpanan khususnya deposito walau terdapat time lag beberapa bulan. 

Hal itulah yang menyebabkan Investor yang mengalami penurunan tingkat return di perbankan akan melakukan switching ke instrumen investasi lain khususnya saham dan sektor riil. Selain memacu investasi ke pasar modal, penurunan BI rate juga mendorong pertumbuhan sektor riil. 

Menurunnnya, cost of capital meningkatkan demand terhadap bank loan yang lalu mengakselerasi pertumbuhan ekonomi. BI rate pada sisi lain terkait erat dengan tingkat inflasi. Pada prinsipnya, BI rate harus diatas tingkat inflasi sehingga menjadi inflasi menjadi batas bawah BI rate.

Faktor kedua disebakan karena adanya kemudahan melakukan IPO. Kini OJK akan membuat kebijakan yang mempermudah perusahaan untuk melakukan IPO. 

Jika selama ini perusahaan skala kecil dan menengah harus memiliki aset minimal Rp 100 miliar sebelum masuk bursa dan maksimal pendanaan yang dapat diperolehnya hanya Rp 40 miliar. OJK akan membuka pintu bagi perusahaan atau startup dengan aset Rp di bawah 50 miliar untuk melakukan penawaran saham perdananya. Kemudahan melakukan IPO berpotensi tinggi untuk menaikkan kinerja pasar saham Indonesia.

Dan faktor lainnya juga bisa disebabkan karena banyaknya terobosan baru yang dilakukan OJK yaitu salah satunya dengan  membuka jaringan pasar saham di berbagai wilayah di Indonesia. 

Hal ini menyebabkan semakin mudahnya akses bagi perusahaan yang ingin bergabung di BEI. Selain itu, BEI juga telah bekerja sama dengan 28 universitas di seluruh Indonesia untuk memberikan pengetahuan dan wawasan yang mendalam terkait industri pasar modal. Dengan begitu menyebabkan banyak anak muda yang mencoba belajar investasi dengan membeli saham yang di perdagangkan di pasar modal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun