Saya : "Selamat malam, bang....maaf bang, kalau boleh minta waktunya, boleh nih kita ngobrol-ngobrol dikit sambil ngopi. Pertama- tama sebelum memasuki obrolan yang lebih intim boleh nih perkenalkan diri abang terlebih dahulu ?".
Narasumber ; " Nama saya Waldi Apriano, biasa dipanggil bonyol, saya adalah anak bungsu dari tiga bersaudara, dan satu-satunya anak laki-laki di keluarga, kalo di KTP pekerjaan saya sebgai konsultan, kenapa bisa tertulis konsultan karna itu adalah salah satu pekerjaan lama saya di Perusahaan di bidang lingkungan hidup. Saya adalah orang yang selalu bertemu dengan hal-hal aneh dan dianggap lumrah dilingkungan saya, misalnya saya dan hampir seluruh warga Indonesia diberi opsi antara iblis dan setan, normal-nya kita di minta memilih antara good or bad akan tetapi zaman ini hanya disediakan bad or wore jika menurut anda itu normal akan tetapi menurut saya itu aneh".
Saya; "Nah tadikan kalo tidak salah abang punya julukan nama nih yaitu "bonyol", bisa abang ceritakan sedikit tentang asal usul nama "bonyol" dan kenapa bisa nama itu melekat kepada diri abang sampai sekarang?
Narasumber; "Disaat masa kecil, saya berteman dengan beberapa orang yang sampai saat ini silaturahmi kami masih berjalan dengan baik dan telah menjadi sahabat saya".
Bonyol adalah singkatan bodoh dan konyol. Menurut KBBI:
- Bodoh: Sukar menegrti dan atau tidak cepat menanggapi sesuatu.
- Konyol :Tidak sopan;kurang ajar;agak gila
Narasumber ; "Bonyol itu adalah perkawinan silang antara bodoh dan konyol  di masa sekarang hal-hal bodoh di saat sekarang adalah hal yang lumrah, Bodoh itu biasanya kami dapat dari suara ibu-ibu tetangga yang sedang gosip di sore hari yang asik menyaksikan kebodohan dan kejadian konyol yang terasa selalu mengelilngi sampai sekarang, hahaha".
"Setelah menginjak SMA kami membuat band juga yang bernama Bonyol, jadi nama bonyol itu sebenarnya ada 5 orang, dan setelah SMA bandnya bubar, tetapi nama bonyol masih tersemat dengan saya sampai sekarang. Saya terkadang suka berpikir dan saya selalu menungu hal-hal bodoh maupun konyol yang akan terjadi selanjutnya."
Saya; "Seandainya kita seumuran nih bang, mungkin panggilan bonyol juga akan melekat ke diri saya nih bang, serius! Karena saya juga sering merasakan hal yang sama sampai sekarang. Mungkin bisa kita lanjut dengan pertanyaan yang lebih mendalam seperti menceritakan pengalaman hidup?".
Narasumber;"Pengalaman saya sedikit, hanya saja ada bebrapa yang patut di ceritakan dan bisa menjadi inspirasi?pertama mungkin saya akan menceritakan kehidupan di sekolah, saya lumayan bandel sebagai siswa dulu, nakal jahil danlain-lain akan tetapi jika itu tidak benar-benar di perlukan (menurut saya) saya ga mau bolos, sehingga walaupun bandel saya aman terhadap walikelas ataupun guru-guru yang lain. dulu saya adalah atlet renang dan berprestasi, dunia akademisi saya selesaikan kuliah di bawah 4 tahun.. moto hidup saya senakal-nakal nya kita tetap saja harus kembali pulang."pulang" adalah kata kunci nya."
Saya ; "Wow, nakal tapi tetap harus berprestasi yah bang, bisa abang jabarkan gimana kenakalan abang di jaman-jaman jahilia?hehehe."
Narasumber; "Dimasa kuliah, kenakalan saya meningkat dari penasaran sama miras, menjadi penikmatnya akan tetapi dompet saya menolak utuk hal itu... dan muncul lah ide kerja(sambilan) soal nya takut kalau jadi kriminal dikarnakan konsep ;"pulang". Pengalaman pertama kerja di rantauan itu di nasi goreng pinggiran, kerja apa aja pokok nya...Disana saya dapat circle baru nih .. banyak banget warna... dari mulai hitam sampai abu-abu..."
"Hal hal ini menjadi pengalaman saya paling berharga untuk memilih jalan  yang mana yang baik untuk saya. Saya banyak menyaksikan perilaku orang yang kurang bertanggung jawab dan di anggap lumrah dan dipaksakan "benar"... Miris dan keren nya mereka Bahagia dengan ke mirisan itu.. "
"Dan kehidupan saya berlanjut seperti itu... sampai saya kerja di salah satu percetakan disana saya di tunjuk menjadi translater...(English -indo) sehingga saya terpaksa banyak membaca buku dari pemikir2 dan pelan pelan menanamkan dasar piloosofi nya ke diri saya."
"Dan menurut saya hampir semua filsuf ini berpikir Bagai mana cara "pulang" terbaik menurut mereka..."
"Setelah saya menyelesaikan dunia akademisi, saya pulang ke Belitung dan tidak berapa lama dari itu saya menikahi pacar saya yang sudah terjalin sejak saya masih di bangku SMA, pacar saya sebenarnya adala teman sepupu saya yang sering diajak main kerumah, hingga berjalannya waktu saya mulai menjalin kedekatan dengannya (istri). "
"Tetapi tidak lama dari saya menikah, saya meminta izin kepada istri saya untuk melanjutkan pertualangan hidup saya, kurang lebih waktu itu saya 2 tahun menjalankan pertualangan saya sebelum Kembali lagi ke Belitung."
"Selama 2 tahun itu saya pergi ke bali bersama sahabat saya dari kecil untuk mencari pekerjaan, tidak lama dari itu ada seorang kapten kapal perahu layar yang menawarkan saya menjadi salah satu crew dikapalnya, saya bersedia menjadi crew nya yang menjelajah berbagai lintas negara selama 6 bulan penuh berada di kapal. Banyak sekali cerita menarik selama saya berada dikapal, seperti orang baru dari berbagai negara yang menumpang untuk menjelajah bersama sehingga kemapuan Bahasa saya pun meningkat dari segi pengetahuan maupun aksen. Tetapi dari cerita yang menarik itu banyak juga cerita yang menyeramkan saat saya berada di kapal, Ketika bertemu dengan cuaca yang tidak mendukung saat kami berlayar, seperti ombak besar dan berbagai hal buruk yang tidak pernah saya bayangkan...hehehe. Tetapi saya menikmati setiap pengalaman yang saya jalani, sejak dari itu saya bermimpi suatu saat saya akan memiliki kapal layar. "
"Setelah petualangan berlayar, saya Kembali lagi ke Belitung untuk pulang, saya harus pulang ke belitung karena sudah banyak pertualangan dari putih sampai ke hitam yang telah saya rasakan. Tidak lama dari kepulangan, alhamdulilla saya diberi rezeki seorang putra yang bernama alil.."
Saya; "Oiya bang, sampai sekarang kan abang masih aktif nih sebagai tur gaet, boleh abang ceritakan sedikit tentang awal mula abang masuk ke dunia pariwisata?".
Narasumber ; "Sebelum saya masuk ke dunia pariwisata, sebelumnya saya adalah pengurus salah satu restoran yang berada di tepi Pantai, dan setelah membereskan pekerjaan saya biasanya berolahraga sedikit sperti freediving sambil memanah ikan, hobi itu masih sering saya lakukan sampai sekarang. Jadi bus pariwisata dulu itu banyak berkunjung ke restoran tempat saya bekerja, sampai dimana saya sering mengobrol dan membangun pertemanan dengan tur gaet, pada akhirnya saya ditawarkan untuk ikut kedalam dunia tersebut, dengan kemapuan Bahasa inggris dan skill komunikasi yang saya punya tidak diragukan lagi kemampuan saya dalam meng gaet tamu yang datang."
"Selama saya bergerak dibidang pariwisata relasi saya pun bertambah pesat dengan bertemunya orang lokal maupun manca negara. Tidak terlepas dari nama bonyol dari sulu sampai sekarang saya tetap masih bertemu dengan hal-hal yang sudah saya ceritakan sebelumnya."
"Saya bisa dibilang dari dulu jarang mendapat pekerjaan yang tetap, karena itu adalah gaya saya atau biasa sekarang biasa disebut sebagai freelancer, karena saya termasuk orang yang tidak suka terikat dalam suatu pekerjaan, banyak hal yang bisa saya lakukan diluar dari itu semua."
"Tidak lupa dengan mimpi saya yang ingin mempunyai kapal layar, Dimana saya harus lebih gigih dalam bekerja tetapi tetap menikmati hidup dengan damai dan santai."
"Kapal tersebut sudah saya cicil dalam kurun waktu 4 tahun dan tahun kemarin saya sudah melunasinya, banyak hal-hal yang membuat saya goyah apalagi waktu tahun 2020 dimana virus covid-19 yang menyerang dunia membuat dunia pariwisata di Belitung pun sepi. Banyak hal-hal yang diluar prediksi saya, tetapi saya meiliki manajer keuangan yang sangat Tangguh yaitu istri saya sendiri. Omelan dan rasa cinta yang diberikan membuat saya tidak akan kalah dari keadaan apapun."
"Meskipun saya sudah memiliki kapal tersebut banyak hal yang saya harus saya lakukan sebelum saya meninggalkan kampung halaman saya dengan tenang, karena saya akan pergi berlayar mengelilingi dunia dengan waktu yang tidak singkat bersama istri saya dan just two of us."
"Sekarang tugas saya yang terpenting sebagai orang tua yang wajib mendidik anak menempuh jalan baik dan bisa melebihi saya kedepannya. Mungkin setelah dia dewasa dan waktu yang tepat saya akan pergi berlayar dan meninggalkannya untuk sementara waktu."
"Mungkin dari segi pengalaman hanya ini yang bisa saya ceritakan karena sejujurnya hanya sedikit orang yang tahu dengan identitas asli saya, karena selama ini saya telah menjelma menjadi "hantu". Saya sangat menikmati Ketika saya menjadi hantu, yang hidup damai tanpa harus mencari muka kesana-kemari."
"Menjadi hantu sagat menyenangkan bagi orang-orang yang tidak terlalu suka keramaian, Ketika anda menjadi hantu banyak celah sudut pandang yang bisa anda lihat kedepanya, dan menjadi hantu salah satu cara ter-aman untuk bertahan hidup dengan dunia yang penuh kefanaan."
Saya ; "bagaimana perspektif anda terhadap kehidupan"
Narasumber; "Ya intinya... masing-masing dari kita mencari jalannya sendiri untuk pulang... sejauh apapun anda tujuannya hanyalah untuk "pulang".
"Dan hidup adalah sebuah pilihan Dimana saya memilih untuk hidup dengan gaya sederhana agar terhindar dari banyak penjilat, yang seakan-akan melihat kita Bagai bak tambang emas Ketika kita memilih hidup yang menampakkan harta benda kita kepada orang lain."
"Hidup itu mudah Ketika anda punya harta dan jabatan, tetapi itu bukan gaya saya, saya memilih hidup dengan teman-teman yang selalu mendukung saya, yang saya maksud disini adalah teman yang tidak palsu dalam berteman, Dimana Ketika kita butuh pertolongan, pertolongan itu datang dengan tulus dan tanpa pamrih."
"Saya menyakini bahwa jalan hidup yang saya pegang ini adalah jalan yang baik untuk saya, keep low profile agar orang tidak segan berteman, dan dari pertemanan itu saya mempunyai keluarga yang selalu menerima saya dimanapun saya berada".
"Untuk masalah pertemanan mungkin saya sudah bertemu ratusan orang baik, jahat, penipu, dan teman yang bisa saja menusuk anda dari belakang, tetapi dari hal itu saya bisa tahu mana kawan mana lawan, setidaknya saya tidak akan melakukan kesalahan yang sama".
Saya; "pengalaman pahit apa yang pernah abang rasakan selama hidup?"
Narasumber ; " sebelum saya menginjak dunia pariwisata, saya pernah bekerja di suatu perusahaan Dimana karir saya yang bisa dibilang bersinar di waktu itu seketika berubah menjadi mimpi buruk yang sering menghantui saya, banyak juga pelajaran yang bisa saya ambil dari sana. Jadi awal cerita saya bisa memiliki pengalaman pahit disana disebabkan oleh salah satu proyek yang saya pegang, proyek itu merupakan pembangunan di suatu desa, Ketika saya  sudah menyelesaikan proyek tersebut, ternyata dari pihak desa yang menyatakan bahwa pihak Perusahaan belum mendapat hak untuk mengerjakan proyek tersebut, tetapi dari pihak kantor menyatakn bahwa proyek tersebut sudah mendapat izin dan disini terjadi diskomunikasi, dimana saya yang bertanggung jawab atas proyek itu harus menangung denda hingga milyaran rupiah".
"Diwaktu itu saya benar-benar dalam keadaan yang sangat terpuruk, saya menjaga rahasia ini dari orang tua saya agar mereka tidak khawatir dan syok saat mengetahui apa yang terjadi, mungkin itu adalah titik saya merasa dibawah dalam kehidupan ini. Harta yang saya punya habis semua saya jual untuk melunasi hutang tersebut."
"Mungkin pengalaman ini bisa kalian ambil juga untuk kedepannya agar tidak terulang dengan kejadian yang sama seperti saya, karena belajar dari pengalaman orang membuat anda lebih bijaksana dalam bertindak."
Saya; " selain dari pengalaman mungkin saya mau nanya sedikit tentang hobi abang nih?"
Narasumber; "saya lebih suka memancing dan berbaur dengan alam, hal seperti itu adalh cara terbaik yang sering saya lakukan untuk melepas penat dan stress. Ketika saya bebas tugas, biasanya saya pergi ke bengkel teman saya umtuk membuat suatu karya seni yang saya nikmati dalam segala proses pembuatannya".
"Saya termasuk orang yang gabut Ketika saya diam, oleh karena itu saya selalu mencari aktivitas yang bisa bermanfaat dan menjadi pelarian kreatif. Oleh karena ini jiwa sosial saya bisa dibilang tinggi karena saya juga selalu membantu orang yang berada disekitar saya Ketika sedang dalam keadaan susah atau keadaan yang butuh pertolongan."
Saya; "Terimakasih sebelumnya bang telah mau diwanwancari dan telah membagikan kisah yang penuh inspirasi dan warna. Dari kenakalan remaja hingga petualangan berlayar dan meraih mimpi memiliki kapal layar, Anda telah menunjukkan ketangguhan, keberanian, dan semangat hidup yang luar biasa. Semoga setiap langkah di masa depan membawa kebahagiaan dan pencapaian yang lebih besar bagi Anda dan keluarga. Terima kasih telah berbagi kisah hidup yang begitu menginspirasi ini. Mungkin di lain kesempatan kita bisa menyambung silaturahmi dan mengobrol lagi ya bang.
"Baiklah cerita ini akan saya bagikan kepada teman-teman saya serta orang lain agar mereka bisa mendapatkan inspirasi maupun Pelajaran yang bisa diambil dari tulisan ini. Untuk bang bonyol sekali lagi saya berterima kasih dan minta maaf atas menggangu waktunya malam ini, saya memang bukan penulis handal tapi semoga cerita ini bisa menginspirasi orang banyak dimanapun kalian berada."
"Sebelum kita menutup obrolan ini mungkin ada quotes atau kata-kata mutiara".
Narasumber ;"keep low and be a ghost" dan tidak lupa untuk "pulang"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H