Mohon tunggu...
Berty Sinaulan
Berty Sinaulan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog

Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog, Penulis, Peneliti Sejarah Kepanduan, Kolektor Prangko dan Benda Memorabilia Kepanduan, Cosplayer, Penggemar Star Trek (Trekkie/Trekker), Penggemar Petualangan Tintin (Tintiner), Penggemar Superman, Penggemar The Beatles

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Saatnya Warga Menulis dan Unjuk Kualitas, Atasi "Remang-remang" Dunia Blogger

7 November 2016   22:28 Diperbarui: 9 November 2016   23:26 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto yang remang-remang dari acara Kompasiana Nangkring, menimbulkan ide untuk menulis

“Remang-remang” lainnya adalah soal cek dan ricek. Bagi wartawan hal ini penting sekali, melakukan cek dan ricek terhadap suatu peristiwa atau kondisi. Betulkah seperti itu, benarkah itu yang diucapkan, seperti itukah gerakan dari sang pelaku, dan sebagainya. Sementara bagi blogger, mungkin karena menganggap saya menulis di blog sendiri atau untuk kepuasan sendiri, akhirnya “asal kutip” yang kebenaran faktanya masih diragukan. Bahkan yang lebih mengerikan, kalau yang dikutip ternyata adalah hoax atau kebohongan belaka, namun dipersepsikan seolah-olah itu adalah fakta.

Hal lain yang juga sering menjadi “remang-remang”, karena para blogger merasa bukan wartawan, maka dia tak perlu memperkenalkan diri sebagai wartawan saat bertemu dengan seseorang yang kemudian dijadikan narasumbernya.

Padahal kalau orang itu tahu akan dijadikan narasumber sebagai bahan tulisan, mungkin dia akan lebih berhati-hati dalam memberikan pendapat, lebih akurat dalam memberikan data, dan memilih menggunakan kalimat yang mudah dimengerti. Sebaliknya, karena dia tak tahu bahwa sang blogger akan menulis dengan menganggap dia sebagai narasumbernya, maka karena dianggap sekadar orang atau teman bertemu, pembicaraan pun jadi ngalor-ngidul, pendapat dan data pun sering tak akurat. Begitu ditulis, hasilnya mengagetkan banyak orang, dan bisa jadi menimbulkan pro dan kontra yang hebat.

Masih banyak lagi “remang-remang” lain di dunia blogger, yang mungkin akan sangat panjang bila dikupas satu-persatu. Untuk itu, selain perlu adanya kode etik blogger, dengan atau tanpa komunitas pun, para blogger harus terus meningkatkan kemampuannya. Selain saatnya warga menulis, saatnya pula untuk unjuk kualitas. Suatu hal yang bisa diperoleh dengan berbagai cara, mulai dari terus belajar, banyak membaca, membandingkan tulisan satu dengan lainnya, dan tak salah bertanya atau berdiskusi tentang cara dan teknik menulis yang berkualitas.

Melalui cara-cara tersebut, ketika warga telah menulis dan unjuk kualitas, itulah satu hal penting yang mengatasi “remang-remang”nya dunia para blogger. Jadi, ayo menulis dan ayo unjuk kualitas tulisan kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun