Mohon tunggu...
Bert Toar Polii (Bertje)
Bert Toar Polii (Bertje) Mohon Tunggu... Editor - Atlet, Pelatih, Jurnalis Bridge

Lahir 30 Agustus 1953 di Tondano. Penerima Satya Lancana Dharma Olahraga dari Presiden Jokowi, Atlet legenda dari Menpora dan Tuama Leos, Keter wo Nga'asan dari Rukun Keluarga Besar Ratulangi saat memperingati 128 tahun Dr. GSSJ Ratulangi. Sampai sekarang masih aktif sebagai atlit, pelatih dan jurnalis.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

ENT Manado Juara Liga Bridge Online Terbuka

8 April 2024   07:47 Diperbarui: 8 April 2024   07:53 716
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suicide Squad Jittakan Pachimsawat, Perrucha Suriya,Jaturong Sasibut, Chirawut Thotongkam, Shah Zia-ul Haque, AHM Kamruzzaman, M Asifur R Chowdhury dan MD Zahid Hossain gabungan antara pemain Thailand dan Bangladesh lempar handuk pada segmen keempat setelah kalah 3 kali.

Sebagai juara ketiga Djarum Black berhak atas hadiah Rp. 10 juta dan Suicide Squad mendapat Rp. 8 juta.

Turnamen bridge online ini disponsori oleh Didi Andries pimpinan Mampang Bridge Community. Ia merasa turnamen bridge online adalah salah satu sarana untuk menemukan pemain berbakat dari daerah. Karena jika hanya melihat dari hasil turnamen, pemain-pemain berbakat yang tinggal jauh dari pusat pertandingan bridge di pulau Jawa tidak bisa terpantau. Ini diakibatkan  berbagai kendala antara lain yang terutama adalah biaya dan waktu.

Dengan pertandingan online maka kendala biaya dan waktu bisa diminimalkan.

Tukang bridge menyarankan kedepan jika PB Gabsi akan mengadakan seleksi nasional untuk pembentukan tim nasional bisa memanfaatkan bridge online. Terutama di awal babak penyisihan. Nanti kemudian di babak berikut bisa memanfaatkan kombinasi online dan offline. Maksudnya pemain tetap di daerahnya masing-masing tapi bertanding online, hanya saja mereka harus berkumpul di suatu tempat.

Nah pada waktu babak final baru diadakan secara terpusat face to face.

Selain menghemat biaya pola ini akan menjaring semua pemain potensial dari dari yang bertujuan ingin menjadi tim nasional.

Pelatnas juga bisa dijalankan secara online memanfaatkan kecangihan teknologi. Berlatih secara online. Coach bisa memberikan materi melalui WA atau Email dan pelatihan juga bisa memanfaatkan zoom atau yang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun