SETELAH RESPON LIMIT RAISE
 (1)    Situasi forcing pass berdasarkan MATEMATIKA BRIDGE, yaitu situasi dimana SALAH SATU TANGAN TELAH SETUJU TERHADAP GAME INVITATION, yang mana bid game tersebut tentunya berdasarkan jumlah HCP dan DISTRIBUSI POINT yang lebih banyak atau paling tidak sama dengan lawan.  Jadi, jika kita berencana untuk menyelesaikan kontrak, mengapa membiarkan lawan kontrak tanpa di double.  Tentunya lebih baik kita menDOBEL kontrak lawan atau BID SEKALI LAGI (tergantung mana yang lebih menguntungkan).
(2) Â Â Â Setelah limit raise, opener dapat membuat situasi FP dengan cara melakukan Cue Bid, Bid Warna Baru, atau bid 3NT. Â WARNA BARU membantu partner mengambil keputusan terhadap bid lawan, yaitu melakukan Dobel Penalty, Bid Lagi di Salah Satu Warna Opener, atau melakukan Forcing Pass. Â Bila responder bid warna baru lainnya maka dalam hal ini dapat mengubah situasi menjadi slam try, terutama jika opener selanjutnya bid yang bersifat strong, yang jelas pada saat itu hanya bersifat MEMBANTU PARTNER DALAM MELAKUKAN BID. Â Untuk 3NT dan SHORTAGE CUE-BID sudah jelas merupakan slam try.
(3) Â Â Â Forcing pass dapat dibuat oleh kedua-dua pemain jika lawan melakukan kompetitif bid pada level-5. Â Aturan ini tetap berlaku meskipun tidak ada petunjuk yang memberi kesan bahwa opener telah melakukan psyche (misalnya lawan VUL bid pada level-5 SEDANGKAN kita NOT VUL dan tidak ada persetujuan terhadap game invitation).
      Â
RAISE LANGSUNG DARI SATU KE EMPAT (1M-4M)
Opener dapat membuat situasi FP setelah partner bid PREemptive game raise hanya dengan cara menawar WARNA BARU atau melakukan CUE-BID.
Contoh : . (a) 1H-Pass-4H-4S
     Pass       Non-forcing
     DBL             Transferable values  Â
     5H              No forcing passes