Mari kita lihat catatan sejarah kedua tim ini sejak 2021.
Prestasi yang diraih tahun 2021 dan 2002 , tim putri diperkuat oleh Fera Damayanti -- Conny Eufke Sumampouw -- Rachma Shaumi -- Riantini Riantini -- Roro Joffani Tungga Dewi -- Rury Andhani.
Sementara itu tim campuran tahun 2021 di perkuat Lusje O Bojoh/Taufik G Asbi dan Joice Tueje/Robert Tobing dan Kristina Wahyu Murniati/Noldy George. Kemudian di The 4th Asia Cup terjadi pergantian pemain, Joice Tueje digantikan Elsya Sakti Ningtyas.
Sayangnya ketika berangkat ke Hongkong kembali terjadi penggantian pemain. Di putri masuk Monica Ayu Triana/Fransisca Martanti menggantikan Roro Joffani Tungga Dewi/Rachma Shaumi.
Di beregu campuran juga terjadi penggantian dimana Rahma Shaumi menggantikan Elsya Sakti Ningtyas.
Perubahan tim ini ternyata berdampak karena di Hongkong justru tidak menghasilkan prestasi apa-apa.
Malah kemudian penggantian pemain justru terjadi besar-besaran saat akan mengikuti Asian Games Hangzhou.
Di Putri yang bermain justru pasangan baru kecuali Fera Damayanti/Riantini yang bertahan. Masuk Ernis Sevita/Yunita Fitry serta pasangan yang sama sekali baru Rahma Shaumi/Elsya Ningtyas.
Pasangan yang tadinya menjadi andalan di putri Conny F Sumampouw dan Rury Andhani justru dimainkan di beregu campuran menggantikan Kristina Wahyu Murniati dan Rachma Shaumi.
Suatu perjudian yang sangat beresiko tapi marilah kita tunggu hasilnya dengan harapan semoga berhasil.
Sayangnya kalau melihat lawan-lawannya di Hangzhou nanti dan bercermin hasil di Hongkong serta persiapan tim pesaing maka tukang bridge cukup meragukan target ini.