Mohon tunggu...
Bert Toar Polii (Bertje)
Bert Toar Polii (Bertje) Mohon Tunggu... Editor - Atlet, Pelatih, Jurnalis Bridge

Lahir 30 Agustus 1953 di Tondano. Penerima Satya Lancana Dharma Olahraga dari Presiden Jokowi, Atlet legenda dari Menpora dan Tuama Leos, Keter wo Nga'asan dari Rukun Keluarga Besar Ratulangi saat memperingati 128 tahun Dr. GSSJ Ratulangi. Sampai sekarang masih aktif sebagai atlit, pelatih dan jurnalis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Terima Sepeda dari Jokowi Tanpa Ucapan Terima Kasih

20 Januari 2023   07:19 Diperbarui: 20 Januari 2023   07:37 1072
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sependapat .

Bahwa Budi pekerti antara lain mengucapkan terima kasih kepada pihak yang memberikan sesuatu yang bernilai .

Pihak  GMIM yang boleh dikata membentuk karakter masyarakat Minahasa, sebagai gereja yang dominan pertama kali atas seluruh etnis Minahasa sejak tahun 1830an , saya pikir turut bertanggung jawab juga atas kekurangan budi pekerti, dalam hal berterima kasih .

Indikator yang dapat dikemukakan yaitu , TIDAK ADANYA KOSA KATA TERIMA KASIH, dalam bahasa dan budaya asli Minahasa . Juga tidak ada kosa kata MINTA MAAF ( apologize , Ingg. )

Di kemudian hari ada kosa kata Taruma kase , adalah pengaruh akulturasi budaya dari etnis lainnya di Indonesia bahkan dari budaya asing . Dankje wel , thank you dan lain-lain.

Mungkin fokus pengajaran para zending pertama kali di Langowan dan Tondano , lebih menekankan pada Kekudusan dan berbuat benar  dan kebenaran otomatis sebagai berbuat baik , sehingga membentuk karakter superior. Tidak boleh salah dan berkewajiban berbuat baik memberi ...memberi.... memberi. ( Kis 20 : 35B ).

Maka tidak terinternalisasi budaya berterima kasih dan meminta maaf.

Semua umat kan WAJIB memberi dan berbuat baik dan benar.

Maka mgkin saling menerima itu karena wajib saling memberi. Tidak usah mengucapkan terima kasih. Para zending mgkin lupa menitik-beratkan pengajaran kepada bersyukur dan berterima kasih waktu itu .

Padahal justru intinya kekristenan adalah bersyukur berterimakasih kepada Tuhan atas karunia-Nya yang telah lebih dulu Dia curahkan, melalui turunnya Tuhan Jesus ke dunia.

Dan setiap umat wajib berbuat BENAR , kalau tidak berakibat dosa , yang akan dihakimi Tuhan . Bukan manusia , maka tidak wajib minta maaf antar manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun