Dua diantaranya merupakan media analog yang digambarkan sebagai baju kuno media dan media digital yang merupakan baju baru media. Kedua jenis media tersebut tentunya memiliki ciri dan proses outputnya masing-masing.
Media analog merupakan bentuk media yang tradisional. Dalam media ini, seluruh data yang diinput di dalamnya akan dikonversikan ke dalam bentuk fisik lainnya. Berbeda dengan analog, media digital bekerja dengan cara sebaliknya.Â
Media digital justru mengonversikan semua data yang ada di dalamnya ke dalam bentuk angka atau numerik. Hal tersebut sekaligus menandakan bahwa sistem yang bekerja dalam proses output data pada media digital ini berlangsung secara matematis.Â
Adapun algoritma yang dimilikki oleh suatu perangkat lunak berperan besar dalam mendukung proses tersebut.
Interaktivitas
Interaktivitas juga menjadi unsur pembeda yang sangat nyata antara media massa tradisional dengan media baru.Â
Sebelum munculnya media baru, audiens hanya berperan sebagai konsumen yang pasif. Mereka hanya bisa menikmati konten yang mereka dapatkan secara satu arah, yaitu sebagai user.
Namun, media baru kemudian membuat peran dari audiens tersebut berubah. Audiens yang semula hanya berperan sebagai viewer kini bisa juga menjadi user. Mereka mampu terlibat langsung dalam konten-konten yang diberikan oleh media, mulai dari film, video, permainan, dan lain-lain.
Hipertekstual
Media baru pun ditandai dengan adanya hipertekstual. Hipertekstual memungkinkan seluruh teks yang ada dalam sebuah sistem komputer dapat diakses dengan mudah oleh para penggunanya.Â