Paradigma fenomenologi mengacu pada pengalaman manusia dalam memandang suatu keyakinan maupun persepsi atas peristiwa yang terjadi.
Dalam film "Cinta Brontosaurus" (2013), paradigma fenomeologi ditunjukkan melalui keyakinan Dika bahwa cinta bisa kadaluwarsa  dan mati ketika waktunya nanti. Keyakina tersebut berdasar pada pengalaman percintaan sebelumnya.
Hingga akhirnya Dika bertemu Jessica dengan pola pikir yang berbeda, yang membuat kembali mempertanyakan "Apakah cinta ada batas kadaluwarsa dan bisa mati?"
Genre Film di Tahun yang Berbeda
Genre atau aliran suatu film dalam bentuk narasi cerita terdiri dari drama, laga, dan horor. Adapun sub-genre, berguna untuk menambah klasifikasi film agar lebih memudahkan penonton dalam memilih film.
Pada Film "Godain Kita Dong" (1989) dan film "Cinta Brontosaurus" (2013) mengangkat genre yang sama, yakni Drama dan disertai dengan sub-genre yang sama, yaitu Komedi dan Romantis.
Walaupun keduanya, menggunakan genre dan sub-genre yang sama. Namun, terdapat berbagai perbedaan dari alur cerita yang dinarasikan.
Seperti dalam film "Godain Kita Dong" (1983). Unsur drama pada beberapa adegan ketika ditonton kembali setelah tahun 2000-an, justru menunjukkan karakter yang diperankan aktris/aktor seperti dipaksakan dan terlihat tidak natural.
Sedangkan dalam film "Cinta Brontosaurus" (2013), unsur drama di beberapa adegan ketika ditayangkan kembali pada tahun 2000-an, terkesan lebih natural dan karakter yang diperankan menyesuaikan pada aktris/aktor yang memerankan.
Meski begitu, kedua film tetap mendapat hati audiens untuk tidak segan menonton kembali film tersebut.
Daftar Pustaka