Mohon tunggu...
Bernadetha Christy Herdantia
Bernadetha Christy Herdantia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Undergraduate of Social and Political Sciences, Atma Jaya Yogyakarta University

Mahasiswa Ilmu Komunikasi yang senang berimajinasi, menulis, dan berceritera.

Selanjutnya

Tutup

Film

Film Dono, Kasino, Indro Bukan Versus Film Raditya Dika

10 September 2022   01:06 Diperbarui: 15 September 2022   14:35 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam film "Godain Kita Dong" (1989) yang menceritakan keirian Kasino dan Indro pada Dono sebagai pekerja di peternakan ayam pamannya pada Dono, anak dari pamannya yang mengejar studi di Amerika Serikat.

Sepulangnya Dono ke rumah, justru Ia membawa seorang wanita asal Amerika bernama Madonna. Hal tersebut menjadi awal konflik film "Godain Kita Dong" (1989) dimulai.

Terlebih lagi, Dono telah dijodohkan oleh orangtuanya bersama wanita bernama Ayu Sukoco, anak dari teman lama orang tuanya.

Sehingga, paradigma  yang digunakan dalam film "Godain Kita Dong" (1989) menggunakan paradigma fungsionalisme.

Paradigma fungsionalisme disebarluaskan oleh Robert Merton dan Talcott Parsons pada tahun 1949, yang memandang bahwa suatu sistem masyarakat akan terjadi lantaran seimbangnya nilai -- nilai agama, keluarga, politik, dan sosial budaya.

Pada film "Godain Kita Dong" (1989) ditunjukkan melalui nilai keluarga Dono. Orang tua Dono yang mempertahankan nilai kekeluargaan, dengan menjodohkan Dono.

Perjodohan tersebut dilakukan lantaran adanya kesamaan latar belakang sosial dan budaya Ayu Sukoco dan Dono. Terlebih lagi, perjodohan tersebut bentuk perjanjian ekedua keluarga sejak lama.

Berbagai masalah dalam kisah percintaan Dono dan Madonna tak kunjung usai. Hingga, orang tua Dono diam - diam mengirim Madonna kembali ke Amerika.

Mau tidak mau, Dono mengikhlaskan kepergian Madonna dengan melanjutkan hidup di kampung halamannya, Indonesia.

Sedangkan dalam film "Cinta Brontosaurus" (2013) yang menceritakan alur kisah percintaan Dika pasca putus dari Nina, pacarnya.

Sehingga, paradigma yang digunakan untuk menarasikan cerita film adaptasi novel tersebut adalah paradigma fenomenologi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun