"bukan kurang prepare tapi suka tiba-tiba ganti aja kemarin udah sepakat lembaga adat sama kayak yang lain" Kata cira
Sarah yang merasa terpojok pun menjawab semua perkataan teman-teman yang lainnya.
  "Maksudnya kalo emg mau, aku ada 1, kasian Alexa juga udah kirim jauh-jauh masa ga dipakai juga kan,kalo yang cowo kan nathan sama john bawahnya emang kain, sama atasnya pakaian panjang kan"
Memang kasihan Alexa karena dia sudah jauh-jauh mengirim bajunya dari Palu ke Jogja, tapi yang menjadi masalah disini kenapa dia baru bicara kalau dia akan memakai baju adat saat H-1 yang malah membuat teman -- teman yang lain bingung karena pasti kalau mau mencari baju lembaga adat yang lain di H-1 itu susah dan jika dapat pasti akan mendapatkan harga yang mahal.
Alexa yang tadinya senang ingin memakai pakaian adat bawaannya, menampakkan muka sedihnya, merasa bahwa usahanya tak dianggap. Dia diam dan tak berkata -- kata, pergi meninggalkan percakapan kami semua dan kembali memainkan hp nya sendiri. Sementara Sarah menyambung opininya kembali
  "Alexa kan bawa 2 baju pasangan untuk lembaga adat , berati kan kalo jon make yg dikasi Alexa, sama aja kan ? natan beda, sorry ya, agak nanya-nanya karna dari kemarin aku kebanyakan diem, karena emang gatau harus ngapain, dan sekarang bingung berkainya itu pada punya berapa, jadi biar bisa yang lembaga warnanya mirip-mirip."
Sarah kembali berbicara untuk melanjutkan perkataannya tadi, dan tidak menghiraukan kepergian Alexa.
  "ya kalo tau harus diem mending diem aja! " bentak lili
  "Lagian juga aneh, dari kemarin kemana aja? Ngomong kok baru sekarang".
  "emg gaboleh usul ?" Jawab Sarah karena merasa tersinggung dengan perkataan Lili.
  "mader fader"