"Mbak Juwita?" panggilku pelan.
Ia menoleh, matanya membesar saat mengenaliku, "Mass..?” jawabnya sembari mengingat-ingat namaku.
“Raga, Mbak.” kataku dengan senyum kecil.
Ia tertawa pelan. "Oh iya, Mas Raga. Apa kabar?" tanyanya dengan suara yang terdengar lebih lembut daripada yang kuingat.
Aku mengangguk dan menjawab singkat, "Baik, Mbak. Senang bisa ketemu lagi."
Kami pun duduk bersama, berbincang tentang banyak hal. Dari percakapan itu, aku mengetahui bahwa ternyata ia adalah gadih Minang dan sedang libur beberapa hari. Ia pun bersedia mengajakku menjelajahi kota ini. Aku merasa seperti menemukan sahabat meski kami baru saja bertemu.
Setelah pertemuan itu, Juwita mengajakku melihat keindahan Sumatera dari beberapa tempat yang kami kunjungi. Aku menikmati setiap sudut kota yang kini mulai terasa lebih hidup.
Hari-hari berlalu dengan cepat, hingga akhirnya kami menjadi semakin dekat. Kami berbincang tentang hidup, tentang masa lalu yang perlahan kami lepaskan. Juwita, dengan caranya yang berbeda, membuat setiap momen terasa lebih berarti. Percakapan kami terasa begitu menyenangkan, hanya canda dan tawa yang mengisi ruang di antara kami. Namun, aku merasa ada beban yang tak bisa kujelaskan.
Suatu malam, sambil menikmati Obor Light Dinner di pinggir pantai Padang. Udara malam yang menyentuh kulit kami, tidak begitu terasa dingin karena di sekeliling kami api obor berkedip-kedip. Suara deburan ombak yang lembut dan cahaya bulan memantul di permukaan laut. Kali ini rambutnya yang biasa dicepol ia biarkan tergerai bebas, menari-nari mengikuti hembusan angin laut. Juwita dengan gaun maroon panjang tampak anggun duduk di depanku, matanya menatap bintang-bintang di langit, lalu perlahan melihatku. "Mas Raga, apa yang kamu cari?" tanyanya dengan suara lembut, hampir seperti sebuah bisikan.
Aku terdiam, mempertimbangkan jawabanku. Apa yang sebenarnya aku cari? Pengalaman? Kesenangan? Pelarian? Aku seperti mencari tanpa tahu apa yang sudah hilang.
"Eee.. Aku... aku mencari kedamaian," jawabku akhirnya, sedikit serak, "dan mungkin, aku juga mencari seseorang yang memberi support di hidupku." sambungku lagi.