Atraksi yang tidak kalah menariknya adalah lomba mengambil sejumlah uang koin yang melekat pada sebuah jeruk bali yang dilumuri arang. Cara mengambilnya menggunakan mulut, sedangkan jeruk bali tergantung pada tali.
Lucu sekali melihat keseruan aksi bapak-bapak ini. Mereka tetap bersemangat meskipun berakhir dengan wajah penuh coreng-moreng.
Gelaran pamungkas lomba kategori bapak-bapak adalah berjalan dan berjoget, sembari kaki menjepit terung dan dua tangan mengepit balon.Â
Seperti kategori ibu-ibu sebelumnya, lomba terung balon untuk bapak-bapak ini takkalah menariknya. Penonton tertawa-tawa geli dibuatnya, melihat aksi-aksi kocak mereka.Â
Menjelang magrib, rangkaian acara pun berakhir. Pembagian hadiah menjadi pengujung acara.
Hadiah diberikan untuk pemenang lomba baik untuk bapak-bapak maupun ibu-ibu. Hadiah untuk bapak-bapak umumnya adalah kemeja, kaos, sarung, dan aneka makanan kecil.
Kemudian hadiah doorprize yang masih tersisa pun turut dibagi-bagikan kepada warga yang beruntung. Tidak lupa pembagian bingkisan makanan kecil bagi semua anak yang telah hadir.
Luar biasa! Seru bukan main gelaran perayaan HUT ke-78 RI kali ini. Meskipun kegiatan perayaannya hanya skala kecil, dan swadaya warga masyarakat pula, acaranya bisa sangat meriah. Semua warga bersatu padu dan bekerja sama demi suksesnya acara. Bahkan rangkaian acaranya pun nggak "kaleng-kaleng."
Di sisi lain, acara perayaan ini sendiri memberi nilai tambah bagi kehidupan bertetangga dan bermasyarakat. Setelah selama ini sibuk dengan urusan pribadi dan keluarga masing-masing, rangkaian kegiatan perayaan hari kemerdekaan Indonesia kali ini tak luput menjadi gelaran silaturahmi antarwarga.
Semoga, dengan semangat kemerdekaan yang tidak pernah padam, Bangsa Indonesia terus menggelorakan semangat kerukunan, kerja sama, persatuan dan kesatuan dalam seluruh aspek kehidupan, dengan tetap berlandaskan Pancasila sebagai ideologi bangsa, serta UUD 1945 sebagai konstitusi dan sumber hukum tertinggi yang berlaku di Republik Indonesia.Â