Kebetulan sekali, malam itu saya dan anak abegeh saya ada kegiatan ibadah di gereja. Itu sebabnya, saya tidak bisa mengikuti acara syukuran tersebut dari awal.Â
Acara ibadah di gereja berakhir pukul 9 malam. Saya dan anak baru tiba di rumah pukul 9.30 malam, dan langsung menghadiri acara syukuran.Â
Syukurlah, kami tidak terlalu terlambat menghadiri acara syukuran ini. Saat kami tiba, doa bersama baru saja usai, dan warga bersiap untuk santap malam bersama. Namun, sebelumnya ada performance Marawis dari perkumpulan ibu-ibu di kampung kami, yang menuai tepuk tangan meriah dari warga yang hadir.
Untuk acara santap malam bersama, beraneka menu tersedia. Diantaranya ada nasi kuning, ayam goreng, bihun goreng, orek rempe, telur balado, dan kerupuk. Bagi warga yang menyukai makanan berkuah, tersedia juga lontong sayur yang hmm, gurihnya mantap.Â
Sayang, saya tidak sempat mengambil gambar makanan di meja makan, berhubung antrean warga sudah mengular panjang.Â
Acara malam itu baru berakhir lewat tengah malam. Saya pun turut membantu membersihkan dan merapikan kembali tempat acara.Â
Keesokan harinya, kegiatan puncak perayaan dimulai pukul delapan pagi. Warga sekitar sangat antusias untuk mengikuti berbagai perlombaan.
Hadiah yang disediakan pun cukup berlimpah. Selain hadiah lomba, tersedia pula hadiah doorprize, yang jumlahnya sangat banyak dan beraneka ragam jenisnya.Â
Lomba untuk anak-anak dan remaja mengawali acara pagi itu. Untuk kategori perorangan, ada lomba makan kerupuk, lomba memasukkan bendera ke dalam botol, serta lomba memindahkan sedotan menggunakan leher dan dagu sembari berjalan jongkok.Â