Mohon tunggu...
Martha Weda
Martha Weda Mohon Tunggu... Freelancer - Mamanya si Ganteng

Nomine BEST In OPINION Kompasiana Awards 2022, 2023. Salah satu narasumber dalam "Kata Netizen" KompasTV, Juni 2021

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Orang-orang yang Berpotensi Mengganggu Konsentrasi Umat yang Sedang Beribadah

20 Agustus 2023   07:23 Diperbarui: 25 Agustus 2023   19:35 892
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ibadah di gereja (Kompas.com/ZINTAN PRIHATINI)

Ibadah merupakan sebuah panggilan Tuhan bagi umat-Nya. Ibadah menjadi sarana penting bagi umat untuk mendekatkan diri pada Sang Pencipta.

Bagi umat kristiani, beribadah bersama di gereja bukan sekadar kewajiban atau rutinitas. Bagi pengikut Kristus, beribadah di gereja menjadi sebuah kebutuhan. Kebutuhan dari jiwa-jiwa yang haus akan hadirat dan perkenanan Tuhan dalam hidupnya.

Dalam ibadah di gereja ada rangkaian liturgi yang harus diikuti. Diantaranya ada puji-pujian dan penyembahan, persembahan syukur, perjamuan kudus, dan doa syafaat. Selain itu, ada pula pembacaan kitab suci dan penyampaian Firman Tuhan (kotbah) oleh pastur/Imam atau pendeta yang memimpin ibadah.

Untuk dapat menikmati ibadah dengan khusyuk, harus ada upaya dari diri sendiri untuk mewujudkannya. Berusaha tetap fokus, pikiran tidak lari ke mana-mana, dan tidak membuka gawai selama ibadah berlangsung, kecuali jika ingin membaca Alkitab melalui aplikasi. 

Selain itu, untuk menciptakan suasana ibadah yang khidmat, harus ada kerja sama dari semua elemen yang hadir dalam ibadah. Baik pendeta/imam, jemaat, maupun mereka yang bertugas dalam ibadah. 

Ketika setiap umat yang hadir dapat beribadah dengan khidmat, tentunya kehadiran di gereja tidak sia-sia. Ketika konsentrasi penuh pada jalannya ibadah, pasti akan ada "sesuatu" yang dapat dibawa pulang. 

Antara lain, jiwa yang lemah dikuatkan, hati yang sedih dihiburkan, dan yang berbeban berat diberi kelegaan. Bahkan iman dan rohani yang tadinya nyaris padam, bisa kembali menyala-nyala di dalam Tuhan. 

Namun sayangnya, ada kalanya beberapa hal terjadi saat ibadah sedang berlangsung, yang dapat mengganggu konsentrasi dan kekhusyukan umat beribadah.

Dalam kesempatan kali ini, saya akan mengungkapkan empat hal yang umum terjadi saat ibadah di gereja yang biasanya dapat mengganggu atau merusak konsentrasi jemaat dalam beribadah. 

1. Datang terlambat

Banyak orang bisa disiplin untuk urusan pekerjaan  Tidak pernah terlambat masuk kerja, selalu on time saat akan bertemu client, bahkan bisa bangun sangat pagi demi pekerjaan. Namun, ketika giliran beribadah, sering datang terlambat. 

Dengan begitu bisa diartikan bahwa urusan beribadah tidak lebih penting dari urusan pekerjaan. Bukan begitu? 

Terlambat datang beribadah memberi kerugian baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Kerugian bagi diri sendiri yaitu pastinya ada liturgi ibadah yang terlewatkan. Mungkin melewatkan doa pembukaan, melewatkan pujian penyembuhan, tidak mengikuti pembacaan kitab suci, atau bisa jadi melewatkan kotbah Imam yang sudah separuh berjalan.

Hal ini patut disayangkan, karena rangkaian liturgi dalam ibadah, semuanya membawa manfaat bagi pembangunan rohani jemaat. Tidak ada yang sia-sia dari rangkaian ibadah yang berlangsung. 

Sementara, kerugian bagi orang lain, keterlambatan masuk gereja hanya akan mengganggu konsentrasi jemaat yang sudah hadir lebih dulu.

Hal inilah yang kerap terjadi di gereja. Ketika jemaat sedang khusyuk menyembah Tuhan atau sedang konsentrasi berdoa, tiba-tiba masuk jemaat yang terlambat. Jemaat jam karet tersebut lalu masuk di sela-sela tempat duduk jemaat lainnya, menyengggol, bahkan berisik, sehingga mengganggu kekhusyukan dan konsentrasi mereka yang tengah beribadah. 

Disiplin datang tepat waktu untuk beribadah memerlukan tekad kuat. Terlebih bila jam ibadah masih sangat pagi. Harus bangun lebih awal padahal hari libur, atau harus mengatasi rasa kantuk dan sisa-sisa kelelahan karena bekerja, memang tidak mudah. 

Akan tetapi, ketika ada niat dan tekad yang besar untuk "berjumpa" Tuhan, semua kendala bisa diatasi. Tidak ada harga yang murah untuk sesuatu yang bernilai mulia. 

2. Berpakaian tidak pantas

Gereja adalah tempat umat melakukan ibadah bersama, hukan pusat perbelanjaan atau tempat rekreasi.

Gereja juga adalah tempat umat melakukan berbagai kegiatan keagamaan, bukan tempat hiburan. 

Oleh karena itu, gunakanlah pakaian yang pantas saat beribadah, terutama untuk kaum hawa. 

Yang sering ditemukan, beberapa jemaat wanita menggunakan jenis pakaian "kurang bahan'. Entah rok yang panjangnya jauh sampai beberapa senti di atas lutut, tidak ada lengan baju, atau blus yang panjangnya tidak sampai pinggang. Ada pula yang menggunakan pakaian ketat hingga mengikuti lekuk tubuh dengan sempurna. 

Melihat jemaat perempuan yang berpakaian seperti ini, jangankan laki-laki, jemaat perempuan lainnya pun bisa teralihkan perhatiannya. Jelas, hal ini dapat mengganggu atau merusak konsentrasi beribadah. 

Menurut ajaran Kristiani, tubuh adalah bait Roh Kudus, tempat kediaman Roh Allah.

Oleh karena itu, sudah seharusnya umat melayakkan tubuhnya masing-masing untuk Roh Allah tinggal di dalamnya. Antara lain dengan menjaga agar tubuh ini tidak membawa orang lain jatuh dalam dosa pikiran.

Salah satunya caranya adalah dengan selalu menggunakan pakaian yang pantas dan sopan. Pakaian yang dapat menutupi bagian-bagian tubuh yang memang tidak pantas diumbar. 

Selain sebagai penghormatan terhadap bait Allah, berpakaian pantas dan sopan saat beribadah juga sebagai bentuk penghormatan umat terhadap kehadiran Roh Tuhan di gereja dan penghormatan terhadap gereja sebagai tempat kudusnya Tuhan.  

3. Melakukan hal-hal yang tidak ada kaitannya dengan ibadah

Memperhatikan polah tingkah jemaat di gereja saat ibadah, terkadang bikin bingung sendiri.

Ada yang mengobrol sepanjang ibadah, ada yang tidak henti-henti membuka sosial media di HP sepanjang pendeta berkotbah, bahkan saya pernah menemukan jemaat sibuk cabut uban saat pendeta sedang menyampaikan Firman Tuhan. Duuh.. 

Bagi mereka yang melakukan hal-hal tersebut, mungkin mereka berpikir itu adalah hak mereka. 

Yang tidak mereka sadari ialah bahwa aktivitas mereka tersebut dapat men-distract perhatian dan konsentrasi jemaat lain di sekitarnya yang sedang fokus beribadah.

Oleh karena itu, sebelum berangkat ke gereja, ada baiknya menanamkan niat sungguh-sungguh dalam hati. Bahwa kehadiran di gereja adalah benar-benar untuk bertemu Tuban. Segala kegiatan lain di luar itu harus dihentikan sementara. 

Toh, durasi ibadah juga tidak lama, paling banter hanya dua jam. Ibadah di gereja juga tidak setiap hari. Paling sering untuk jemaat hanya 1-3 kali dalam seminggu.

Jadi, tidak ada salahnya menyisihkan waktu paling lama dua jam untuk satu sampai tiga kali seminggu, sunguh-sungguh hanya untuk Tuhan. 

4. Membiarkan anak-anak bermain dalam gereja saat ibadah berlangsung

Hal ini banyak terjadi. Ada orangtua yang membiarkan anak-anaknya bermain-main dan membuat kegaduhan di tengah ruang ibadah saat ibadah sedang berlangsung. 

Entah hal ini disadari atau tidak oleh para orang tua, tetapi yang jelas ini sangat mengganggu. Saking mengganggunya, terkadang pendeta sendiri, suka tidak suka, harus menegur orangtua tersebut.

Meski begitu, ada saja orang tua yang menbela diri, 

"Namanya juga anak-anak, " Begitu kalimat pembelaannya. 

Hei, anak-anak juga perlu dididik untuk tahu aturan, tata krama dan budi pekerti. Semakin dini orang tua mendidiknya, semakin baik bagi anak. 

Tinggal ajarkan pada mereka, bahwa gereja adalah tempat orang beribadah bersama, bukan arena bermain. Untuk itu, setiap jemaat yang hadir, baik anak-anak maupun orang dewasa wajib menjaga jalannya ibadah tetap berlangsung dengan khidmat, demi kepentingan bersama. 

Untuk lebih nyamannya, alangkah lebih baik bila orang tua mengantarkan anak-anaknya untuk  mengikuti ibadah sekolah minggu, yang memang dikhususkan hanya untuk anak-anak.

Akhir kata, mari hormati gereja sebagai rumah Tuhan, tempat kudusnya Tuhan. Juga mari saling menghargai hak setiap umat untuk beribadah kepada Tuhan. 

Selamat hari Minggu. Shalom. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun