Yang tidak mereka sadari ialah bahwa aktivitas mereka tersebut dapat men-distract perhatian dan konsentrasi jemaat lain di sekitarnya yang sedang fokus beribadah.
Oleh karena itu, sebelum berangkat ke gereja, ada baiknya menanamkan niat sungguh-sungguh dalam hati. Bahwa kehadiran di gereja adalah benar-benar untuk bertemu Tuban. Segala kegiatan lain di luar itu harus dihentikan sementara.Â
Toh, durasi ibadah juga tidak lama, paling banter hanya dua jam. Ibadah di gereja juga tidak setiap hari. Paling sering untuk jemaat hanya 1-3 kali dalam seminggu.
Jadi, tidak ada salahnya menyisihkan waktu paling lama dua jam untuk satu sampai tiga kali seminggu, sunguh-sungguh hanya untuk Tuhan.Â
4. Membiarkan anak-anak bermain dalam gereja saat ibadah berlangsung
Hal ini banyak terjadi. Ada orangtua yang membiarkan anak-anaknya bermain-main dan membuat kegaduhan di tengah ruang ibadah saat ibadah sedang berlangsung.Â
Entah hal ini disadari atau tidak oleh para orang tua, tetapi yang jelas ini sangat mengganggu. Saking mengganggunya, terkadang pendeta sendiri, suka tidak suka, harus menegur orangtua tersebut.
Meski begitu, ada saja orang tua yang menbela diri,Â
"Namanya juga anak-anak, " Begitu kalimat pembelaannya.Â
Hei, anak-anak juga perlu dididik untuk tahu aturan, tata krama dan budi pekerti. Semakin dini orang tua mendidiknya, semakin baik bagi anak.Â
Tinggal ajarkan pada mereka, bahwa gereja adalah tempat orang beribadah bersama, bukan arena bermain. Untuk itu, setiap jemaat yang hadir, baik anak-anak maupun orang dewasa wajib menjaga jalannya ibadah tetap berlangsung dengan khidmat, demi kepentingan bersama.Â