Mohon tunggu...
Martha Weda
Martha Weda Mohon Tunggu... Freelancer - Mamanya si Ganteng

Nomine BEST In OPINION Kompasiana Awards 2022, 2023. Salah satu narasumber dalam "Kata Netizen" KompasTV, Juni 2021

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Artikel Utama

Belitung dan Bangka, Satu Rumpun Bahasa Melayu tetapi Berbeda

12 Januari 2023   14:18 Diperbarui: 14 Januari 2023   01:26 3817
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mercusuar Pulau Lengkuas, Belitung, Kepulauan Bangka Belitung ini dibangun tahun 1882 dan menjadi salah satu daya tarik wisata Bangka Belitung. Foto: Kompas/Wawan H Prabowo

Sekalipun Selat Gaspar hanya sebuah selat kecil, pada era tahun delapan puluhan, penyeberangan antarkedua pulau ini, memerlukan waktu lebih dari 12 jam menggunakan feri. 

Memang sudah ada transportasi pesawat kala itu, tetapi masih menggunakan pesawat kecil dengan dua atau tiga kali penerbangan saja dalam seminggu. 

Sebelum disahkan menjadi provinsi sendiri pada tahun 2001, dahulunya Kepulauan Bangka Belitung masuk dalam wilayah administratif Provinsi Sumatra Selatan, dengan ibukotanya Palembang. 

Meskipun kedua pulau ini bertetangga sangat dekat, Bangka dan Belitung memiliki banyak perbedaan dalam ragam hal. Perbedaan paling nyata tampak dalam hal bahasa. 

Goggle Maps via Kompas.com
Goggle Maps via Kompas.com

Dialek dan logat yang berbeda

Bahasa yang umum digunakan di Pulau Belitung adalah bahasa Melayu Belitung (Base Belitong). Bahasa Melayu Belitong ini memiliki dialek mirip dengan bahasa Melayu yang umum digunakan di negara tetangga Malaysia, hanya saja logatnya berbeda. 

Kosa kata dalam base Belitong banyak yang berakhiran "e". Seperti "ape", "mane", "ngape" (arti: mengapa) . Pengucapan "e" pada kata-kata tersebut sama seperti pengucapan "e" pada kata "kelapa".

Beda halnya dengan Bangka. Meski masih satu rumpun Bahasa Melayu, bahasa yang digunakan di Pulau Bangka umumnya adalah Melayu Bangka (Base Bangka) . Dialeknya mirip dengan dialek Bahasa Betawi (Jakarta), hanya logatnya berbeda. 

Sumber: Gurusiana.id
Sumber: Gurusiana.id

Kata-kata dalam bahasa Melayu Bangka umumnya juga berakhiran "e", tetapi pengucapannya seperti pada kata "tekad". Misalnya "Ape", "Sape" (arti: siapa), "bebulek" (arti: berbohong).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun