3. Lingkaran pergaulan dengan teman berperilaku sejenis
Seorang bijak pernah berkata kira-kira begini, tunjukkan kepadaku teman-temanmu, maka aku akan menunjukkan siapa kamu.
Siapa kita, bagaimana kita, sangat dipengaruhi lingkaran pergaulan kita. Bila kita bergaul dengan orang-orang baik, maka baik pula hidup kita. Namun, bila kita bergaul dengan orang-orang tidak benar, tidak benar pula hidup kita.
Begitu pula seandainya kita bergaul dengan orang-orang yang isi otaknya kotor, maka lama-kelamaan otak kita akan terkntaminasi "virus" kotor tersebut.
Untuk itu penting memilah kepada siapa kita akan bergaul atau berteman. Sekalipun awalnya cara hidup dan perilaku kita baik, tetapi ketika kita salah memilih pergaulan, maka hidup kita pun bisa rusak.
Seorang bijak pernah menulis kalimat yang sangat bijaksana, pergaulan yang buruk akan merusakkan kebiasaan yang baik.
4.Tidak memiliki kehidupan rohani yang sungguh-sungguh
Level kerohanian seseorang bisa dinilai salah satunya dari perkataan-perkataan yang keluar dari mulutnya. Orang yang memiliki kehidupan rohani yang suam-suam, apalagi dingin, akan dengan mudah mengeluarkan kata-kata tidak senonoh.
Kata-kata yang keluar dari perbendaharaanya tidak lagi melewati saringan yang benar, sehingga segala kata-kata kotor bisa muncul bahkan dengan spontan.
Itu sebabnya penting memiliki kehidupan rohani yang sungguh-sungguh, membangun hubungan yang baik dan bergaul erat dengan Sang Pencipta semsesta. Tujuannya tidak lain agar kita memiliki rambu-rambu yang jelas, mana yang pantas dan mana yang tidak pantas kita keluarkan melalui perkataan kita.(MW)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H