Mohon tunggu...
Martha Weda
Martha Weda Mohon Tunggu... Freelancer - Mamanya si Ganteng

Nomine BEST In OPINION Kompasiana Awards 2022, 2023. Salah satu narasumber dalam "Kata Netizen" KompasTV, Juni 2021

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Bukan Sekadar Beli, 4 Hal Wajib Dipersiapkan Sebelum Memasang AC di Rumah

25 Februari 2022   13:55 Diperbarui: 25 Februari 2022   21:06 1829
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi sebagian orang, khususnya mereka yang bermukim di kota-kota besar, alat pendingin ruangan (AC) bukan lagi menjadi barang mewah. AC menjadi barang kebutuhan yang sebisa mungkin dimiliki.

Pemukiman yang padat, polusi udara, serta minimnya pepohonan membuat udara perkotaan umumnya terasa lebih panas dari udara pedesaan.

Terlebih di musim panas, ketika matahari sedang garang-garangnya, udara akan sangat terasa panas. Saking panasnya, sering kali kipas angin di rumah tidak cukup mampu mengatasi kondisi yang kurang menyenangkan ini.

Oleh sebab itu, memiliki AC menjadi sebuah solusi. Tidak sedikit orang atau keluarga rela merogoh koceknya dalam-dalam demi mendapatkan hawa sejuk di dalam rumah. Juga rela membayar tagihan listrik lebih mahal sebagai akibat dari pemakaian AC.

Namun, banyak dari mereka yang membeli AC tanpa pengetahuan dan persiapan yang cukup tentang AC itu sendiri. Akibatnya, rentetan masalah justru menyusul setelah pemasangan AC di rumah. Untuk itu, sebaiknya lakukan 4 persiapan berikut sebelum membeli dan memasang AC di rumah.

#1 Menghitung luas ruangan

Sebelum membeli dan memasang AC di rumah, penting mengetahui luas ruangan di mana AC akan dipasang, apakah di kamar, atau di ruangan lain. Luas ruangan tersebut digunakan sebagai acuan untuk menentukan kapasitas atau PK dari AC yang akan kita beli.

Hal ini sebaiknya jangan dipandang sepele. Karena saya cukup sering mendengar teman-teman dan tetangga yang mengeluh AC-nya kurang dingin atau malah terlalu dingin. Mereka menganggap ada kesalahan pada AC yang mereka beli.

Padahal yang sebenarnya terjadi bukanlah salah pada AC-nya, tetapi kesalahan mereka sendiri karena tidak mengerti bahwa hawa dingin yang berasal dari AC yang kemudian kita rasakan sangat bergantung pada luas ruangan.

Ada dua hal yang bisa terjadi jika kita membeli AC tanpa menghitung luas ruangan terlebih dahulu. Pertama, AC dengan PK kecil di ruangan yang terlalu besar akan menyebabkan efek dingin dari AC kurang terasa. Kedua, AC dengan PK besar di ruangan yang terlalu kecil akan menyebabkan udara terasa terlalu dingin dan terjadi pemborosan listrik.

#2 Menghitung dan menentukan kapasitas AC atau PK dari AC yang hendak dibeli

Setelah menghitung luas ruangan, tahapan selanjutnya adalah menentukan kapasitas AC yang akan kita beli sesuai dengan luas ruangan.

Setiap AC memiliki kapasitas yang berbeda-beda. Kapasitas AC ditentukan dengan nilai PK (Paard Kracht). AC berapa PK yang kita butuhkan harus sesuai dengan luas ruangan.

Cara untuk menghitung kapasitas AC yang kita butuhkan cukup mudah, yakni dengan menggunakan BTU atau British Termal Unit. Nilai BTU didapatkan dengan mengalikan panjang ruangan dengan lebar ruangan dalam satuan meter dengan 500 (besaran baku BTU) (Kompas.com)

Misal, untuk ruangan 4 x 3 m, maka nilai BTU = p x l x 500 = 4 x 3 x 500 = 6.000 BTU. Dengan demikian, AC yang digunakan sebaiknya ukuran 3/4 PK.

Adapun acuan besaran BTU sebagai berikut:

  • 1/2 PK = 5.000 BTU (batas maksimal)
  • 3/4 PK = 7.000 BTU
  • 1 PK = 9.000 BTU
  • 1 1/2 PK = 12.000 BTU
  • 2 PK = 18.000 BTU

#3 Menentukan titik pemasangan unit AC indoor dan outdoor

Pada saat membeli AC, kita akan mendapatkan 2 unit AC sekaligus, yaitu, unit indoor dan unit outdoor. Unit indoor akan dipasang di dalam ruangan, sedangkan unit outdoor akan dipasang di luar rumah. Keduanya akan disambungkan dengan pipa penghubung.

Untuk memberikan efek dingin maksimal, unit indoor sebaiknya diletakkan di titik yang cukup tinggi di dalam ruangan. Sedangkan unit outdoor sebaiknya dipasang tidak jauh dari unit indoor-nya. Misalnya hanya berbatas dinding saja.

Seandainya memang kondisi ruangan tidak memungkinkan untuk menempatkan unit indoor dan outdoor secara berdekatan, pipa penghubung antara indoor dan outdoor tidak boleh lebih dari 5 meter.

Jarak yang lebih dari 5 meter akan menyebabkan kerja AC menjadi lebih berat dari kemampuan AC tersebut. Akibatnya AC akan gampang dan cepat rusak.

Kesalahan ini pernah saya lakukan saat pertama kali membeli AC untuk dipasang di kamar. Panjang pipa penghubung antara indoor dan outdoor 8 meter, melebihi kemampuan AC.

Ketika itu saya tidak mengerti kalau jarak indoor dan outdoor yang terlalu jauh bisa berakibat fatal pada AC. Saat itu, penentuan pemasangan unit outdoor dan indoor hanya dengan modal pertimbangan kenyamanan dan keamanan saja.

Benar saja, belum satu tahun pemakaian, AC ini mulai bermasalah. Hawa yang dihasilkan mulai kurang dingin. Pada tahun ketiga, AC mulai "sakit parah".

Banyak kerusakan yang timbul baik pada unit indoor maupun outdoornya. Akibatnya, banyak biaya yang dikeluarkan untuk perbaikan. Akhirnya kami memutuskan untuk mempensiunkan AC tersebut pada usia AC yang belum genap 7 tahun!

Setelahnya, saya membeli AC baru dan menempatkannya pada titik berbeda dari sebelumnya, dimana jarak unit indoor dan outdoor hanya berbatas dinding. Panjang pipa penghubungnya 1,5 meter. AC pengganti ini sekarang sudah berusia 7 tahun, belum pernah rusak, bahkan belum pernah sekalipun isi ulang Freon, tetapi dinginnya tetap joss!

#4 Menyesuaikan dengan daya listrik di rumah

AC memiliki daya listrik yang cukup tinggi. Jangan heran bila tagihan listrik bulanan akan melunjak drastis atau pulsa listrik cepat habis setelah ada AC di rumah.

Sebenarnya, sedari awal pemakaian listrik bisa ditekan bila kita tidak salah membeli AC. Jangan pernah membeli AC hanya karena harganya lebih murah, karena AC murah biasanya membutuhkan daya listrik yang tinggi. Lebih baik beli AC yang sedikit lebih mahal, tetapi daya listrik yang dibutuhkan rendah.

Oh ya, untuk alat listrik seperti AC ini, daya listrik pada saat dihidupkan (tarikan awal) dan saat berjalan (running) berbeda, ya. Untuk, itu, sebelum membeli, cari tahu dulu berapa daya tarikan awal dan running pada AC tersebut.

Kemudian, sesuaikan dengan daya listrik di rumah. Misalnya, kalau daya listrik di rumah 900 watt, sebaiknya pilih AC 1/2 atau 3/4 PK saja, karena tarikan awalnya tidak lebih dari 900 watt, dan running-nya di bawah 500 watt. Usahakan cari AC yang running-nya lebih rendah sehingga biaya listrik bisa ditekan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun