Wanita bisa mengalami gejala PMS dengan derajat berbeda, tetapi umumnya cukup ringan. Gejala fisik yang dirasakan saat PMS umumnya seperti payudara yang membengkak, perut kembung, sakit pinggang, dan munculnya jerawat.
Sedangkan gejala PMS secara emosional antara lain mudah marah, sensitif dan gampang menangis, merasa kelelahan, dan suasana hati yang mudah berubah.
Ketika darah menstruasi akhirnya keluar, biasanya akan diiringi dengan gejala fisik seperti nyeri dan kram perut. Terkadang diikuti pula dengan sakit kepala.
Rasanya bisa seperti tubuh sedang sakit atau meriang. Umumnya gejala sakit yang dirasakan ini tidak lama, hanya selama beberapa hari di awal menstruasi.
Perpaduan antara perubahan hormon disertai kondisi tubuh yang kurang baik saat menstruasi inilah yang bisa membuat kondisi emosional wanita tidak stabil. Terlebih bila situasi dan orang-orang terdekat tidak mendukung dan tidak memahami.
Keributan bisa saja terjadi bila suami tidak mengetahui dan memahami kondisi istrinya.
Memberikan perhatian dan dukungan
Dalam situasi tersebut dibutuhkan pengertian dan dukungan dari suami. Suami dapat memberikan perhatian lebih pada istri.
Suami dapat menanyakan kondisi istri, menanyakan apa yang bisa dilakukan untuk membantunya, atau menanyakan makanan atau minuman apa yang diinginkan agar membuat istri merasa lebih nyaman.
Biasanya kondisi tidak nyaman dirasakan pada 1-2 hari pertama datang bulan. Seminggu sebelumnya pun sudah didahului dengan gejala fisik pada periode PMS.