Setelahnya saya masih melewati masa observasi selama kurang lebih 30 menit, sebelum akhirnya saya menerima sertifikat vaksin dari petugas.
Di rumah, hanya tinggal saya yang belum diimunisasi Covid-19. Bahkan anak saya yang kelas 1 SMP sudah vaksin lengkap dua dosis. Begitu pula suami. Keduanya menerima vaksin Sinovac.
Efek samping vaksin Pfizer
Mengutip dari Kompas.com, dari hasil uji klinis, efek samping vaksin Pfizer pasca-vaksinasi sebagian besar bersifat ringan. Berikut beberapa efek samping vaksin mRNA Pfizer yang umum dilaporkan.
- Nyeri badan di tempat bekas suntikan
- Kelelahan
- Nyeri kepala
- Nyeri otot
- Nyeri sendi
- Demam
Untuk saya sendiri, sampai saya tiba di rumah, saya belum merasakan efek apapun. Nyeri dan pegal di area bekas suntikan baru mulai saya rasakan sekitar 7 jam kemudian, sore hari. Nyerinya akan lebih terasa bila tersenggol.
Efek samping berikutnya yang saya rasakan adalah demam.Â
Gejalanya mulai saya rasakan ketika saya terbangun keesokan harinya, pada Minggu dinihari, pukul 3 pagi.
Saat itu tiba-tiba saya terbangun dan merasa sangat kedinginan. Tidak biasanya. Saya pun kesulitan untuk tidur lagi.
Merasa tubuh mulai tidak nyaman, saya pun jadi curiga. Sepertinya tubuh saya mulai memberi respon pada vaksin yang dimasukkan ke tubuh saya. Sepertinya saya akan demam.
Saya pun penasaran. Pukul 5 pagi saya ambil termometer untuk mengukur suhu tubuh. Benar saja, 38,4. Saya demam.
Untung sudah sedia Paracetamol untuk jaga-jaga. Pagi itupun saya minum satu butir Paracetamol.