Mohon tunggu...
Martha Weda
Martha Weda Mohon Tunggu... Freelancer - Mamanya si Ganteng

Nomine BEST In OPINION Kompasiana Awards 2022, 2023. Salah satu narasumber dalam "Kata Netizen" KompasTV, Juni 2021

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Indahnya Musim Kemarau bagi Anak-anak di Era Sebelum Ada Gadget

6 September 2021   12:45 Diperbarui: 7 September 2021   01:24 1077
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak bermain di luar rumah (Sumber: Shutterstock via Kompas.com)

Kami juga senang berburu ikan-ikan di parit dekat rumah. Caranya cukup dengan menggunakan jaring. Di tempat kami disebut tanggok. 

Air yang mengalir di parit tersebut cukup jernih karena bukan air pembuangan rumah tangga. Berbagai jenis ikan-ikan kecil sering kami dapatkan di sini.

Kesenangan di musim kemarau lainnya adalah bermain gundu (kelereng) di atas tanah. Bila pintar bermain, hanya dengan bermodalkan dua gundu saja, di akhir permainan bisa mengantungi banyak gundu hasil kemenangan. Tetapi saya jarang ikut bermain. Alasannya karena saya jarang menang, hehe...

Ada pula permainan Patok Lele, permainan ini juga membutuhkan ketangkasan memukul potongan kayu kecil sekeras-kerasnya agar kayu bisa melesat jauh. Lagi-lagi saya jarang menang dalam permainan ini.

Entah kenapa saya kurang baik dalam permainan ketangkasan. Jagoannya tak lain abang dan adik laki-laki saya. 

Di musim kemarau memang anak-anak di masa itu akan sangat bergembira. Pasalnya anak-anak bisa bermain di luar rumah, menjelajah dan meng-explore sebanyak mungkin benda-benda alam yang ada di sana.

Menjelang sore, setelah bangun dari tidur siang, saya biasanya mengikuti ayah bersih-bersih halaman. Hampir setiap sore ayah akan menyapu dedaunan yang jatuh dari pohon jambu, mengumpulkannya di satu titik. Kadang-kadang ayah akan membakarnya. Kata ayah, untuk mengusir nyamuk.

Satu keistimewaan kami tinggal di sebuah desa di pinggiran kota, kami tidak pernah kekurangan air bersih. Satu-satunya sumur yang digali di belakang rumah menghasilkan air yang berlimpah ruah. 

Tidak pernah kering sekalipun di musim kemarau yang panjang. Jadi kami cukup bersyukur tidak ada cerita di masa kecil kami harus mencari air karena kekeringan.

Menginjak masa remaja, abang dan adik lelaki saya mulai berani bermain sedikit jauh dari rumah bersama teman-temannya. 

Saya hanya kebagian ceritanya, karena mulai remaja saya lebih senang menghabiskan waktu dengan membaca buku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun