Kegiatan bermain umumnya dilakukan sepulang sekolah dimulai setelah makan siang. Nanti setelah puas bermain, tidur siang menjadi kewajiban. Saat liburan, waktu bermain akan lebih panjang lagi.
Musim panas merupakan bulan-bulan menyenangkan bagi anak-anak untuk bermain di luar rumah. Bukan berarti musim hujan tidak punya arti. Tetapi musim hujan membuat anak-anak terkurung di dalam rumah. Keterbatasan media bermain kala itu, terus- menerus berada di dalam rumah bisa jadi sangat membosankan.
Memanjat pohon
Kebetulan rumah kami berada dalam area kebun yang cukup luas. Beraneka pohon buah-buahan ada di sana, namun yang menjadi idola kami adalah pohon jambu air.
Sepanjang sisi kanan halaman rumah, terdapat enam pohon jambu air dari beberapa jenis.Â
Pohon tersebut cukup sering berbuah. Dalam setahun bisa berkali-kali berbuah. Buahnya buaaanyak sekali. Saking banyaknya, kadang kami mengolahnya menjadi sirup jambu air lalu menaruhnya di botol-botol lalu disimpan dalam kulkas.
Pohon jambu air akan menghasilkan buah-buah yang sangat manis ketika musim kemarau, sedangkan bila berbuah di musim hujan rasa buahnya cenderung hambar.
Itu sebabnya, ketika musim kemarau dan musim jambu air, memanjat pohon jambu dan duduk-duduk di salah satu cabangnya merupakan kegiatan bermain yang cukup menyenangkan bagi saya dan saudara-saudara kandung.Â
Ya, bertengger duduk di atas cabang pohon jambu, sambil menikmati buah langsung dari pohonnya. Sekalipun saya perempuan, saya suka memanjat pohon seperti anak laki-laki.
Dari enam pohon jambu air, kami lebih suka memanjat pohon jambu air merah karena pohonnya tidak terlalu tinggi hanya sekitar lima meter.Â
Cabang-cabangnya juga rendah, sehingga mudah dan aman untuk dipanjat, sedangkan jenis jambu air hijau, pohonnya sangat tinggi sepertinya mencapai sepuluh meter.Â