Mohon tunggu...
Martha Weda
Martha Weda Mohon Tunggu... Freelancer - Mamanya si Ganteng

Nomine BEST In OPINION Kompasiana Awards 2022, 2023. Salah satu narasumber dalam "Kata Netizen" KompasTV, Juni 2021

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Seperti Ini Ujian SD di Sekolah Anak Saya, Bagaimana Ujian di Sekolah Putra-putri Anda?

28 April 2021   18:28 Diperbarui: 28 April 2021   22:37 930
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selama ujian, siswa juga tidak diperbolehkan meninggalkan ruang virtual tanpa seizin guru pengawas. Si ganteng sendiri sampai hari keempat, baru satu kali izin ke kamar kecil.

Di tengah situasi pandemi Covid-19 yang belum juga usai ini, ujian secara virtual jelas membawa kebaikan. Siswa akan terhindar dari risiko penularan virus ini. 

Andai saja anak-anak usia 11-12 tahun ini dipaksakan untuk mengikuti ujian di ruang kelas di sekolah, tidak ada yang bisa menjamin anak-anak akan aman. Apalagi mereka sudah satu tahun lebih tidak bertemu, tentu akan muncul euforia kegembiraan yang khawatirnya sulit dibendung.

Itu di satu sisi. Bagaimana dengan sisi lainnya? Dua orangtua siswa yang satu sekolah dengan anak saya, yang kini juga menjadi sahabat saya, sampai harus membeli laptop baru demi ujian ini.

Sebelumnya anak-anak mereka mengikuti PJJ melalui Hp. Tetapi untuk ujian ini, demi kelancaran dan kenyamanan anak-anak, mau tidak mau mereka harus merogoh kocek cukup dalam demi sebuah laptop.

Sebenarnya memang tidak ada kewajiban dari sekolah bagi orangtua untuk melengkapi anak-anak mereka dengan komputer jinjing ini. Tetapi ujian menggunakan hp akan lebih sulit ketimbang menggunakan laptop.

Bagaimana dengan siswa yang sudah menggunakan laptop sedari awal PJJ. Ini pun tidak menjamin ujian akan lancar.

Pada hari ketiga saat ujian matematika, seorang siswi di ruang ujian anak saya tiba-tiba menghilang dari ruang virtual. Setelah ditunggu beberapa menit, si anak kembali muncul sembari mengabarkan bahwa laptopnya tiba-tiba mati dan harus dinyalakan dari awal lagi.

Siswi tersebut mengatakan bahwa kondisi laptopnya sudah sering rusak dan harus terus-menerus diisi daya selama laptop dinyalakan. Bila kurang hati-hai dan kabel pengisi daya tersenggol, laptopnya akan langsung padam. Akibat insiden tersebut, siswi ini harus mengulang mengerjakan soal ujian dari awal.

Seorang siswa lainnya dalam waktu yang hampir bersamaan, pun tiba-tiba hilang dari ruang virtual dan baru muncul beberapa menit kemudian. Namun siswa ini sepertinya kesulitan menjelaskan apa yang menjadi permasalahannya. Siswa tersebut hanya mengatakan aplikasi zoom dan aplikasi google clasroom-nya tiba-tiba hilang. Alhasil, siswa ini pun harus mengerjakan soal-soal ujian dari awal.

Sebenarnya tidak ada masalah dengan masalah-masalah teknis seperti di atas. Apalagi pihak sekolah memberi ruang dan waktu toleransi untuk insiden-insiden tidak terduga seperti ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun