Oleh karena itu, saya paling tegas keberatan bila ada rekan kerja suami saya, yang wanita tentu saja, yang ingin nebeng pulang kerja bareng bersama suami saya. Saya selalu mewanti-wanti ini pada suami saya.
Tidak ada alasan harus nebeng, sekalipun arah tujuan pulang bersamaan. Angkutan umum banyak. Ada busway, ada KRL, ada MRT, bahkan ojek online banyak, dan punya uang pula. Pulang sendiri-sendiri saja.
Bukannya saya pelit, atau benci pada rekan-rekan wanitanya. Tidak. Tetapi ini salah satu upaya saya menjaga keutuhan rumah tangga. Bisa dibayangkan kan, perjalanan pulang hampir 1,5 jam, lalu hanya berduaan, hampir setiap hari pula, besar godaannya.
Apalagi perempuan dikenal sebagai makhluk paling baper se-jagad raya. Bisa panjang urusannya.
Kita memang tidak mungkin bisa mengawasi kemana dan apa yang dilakukan pasangan ketika tidak bersama kita. Namun paling tidak buatlah kesepakatan dengan pasangan, batas-batas yang harus dipatuhi bersama.Â
Hal ini juga berlaku bagi siapapun yang sudah memiliki pasangan. Sebaiknya tidak menjalin hubungan terlalu dekat dengan lawan jenis di luar pasangan kita.
Bila pun harus menjalin hubungan karena pekerjaan, jalinlah sewajarnya saja, dan buat batasan jelas dalam hubungan kemitraan tersebut.
Sebaiknya hindari pula momen-momen kebersamaan khusus berdua. Sebisa mungkin hindari segala kesempatan yang berpotensi menimbulkan kedekatan dan rasa nyaman.
Pegang teguh komitmen, dan berjuanglah untuk setia pada pasangan kita.Â
Jangan menginginkan kebahagiaan orang lain.
Mengawali sesuatu dengan cara yang baik, akan berbuah yang baik pula.