Mohon tunggu...
Martha Weda
Martha Weda Mohon Tunggu... Freelancer - Mamanya si Ganteng

Nomine BEST In OPINION Kompasiana Awards 2022, 2023. Salah satu narasumber dalam "Kata Netizen" KompasTV, Juni 2021

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Suami Kena PHK, Saya Hanya Ibu Rumah Tangga dan Punya Bayi Usia 18 Bulan

14 Oktober 2020   17:49 Diperbarui: 16 Oktober 2020   05:28 4767
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi suami di PHK (Sumber : Pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kebetulan perusahaan yang dipilih ini adalah kantor terakhir saya bekerja sebelum akhirnya memutuskan berhenti. Selama dua tahun bekerja di sana, saya cukup paham kinerja perusahaan yang baik dan berorientasi menyejahterakan karyawan. Dan akhirnya suami pun kembali bekerja di perusahaan yang baru.

Kendati demikian, kehidupan kami tak langsung sekonyong-konyong membaik. Suami masih harus melewati masa training selama dua minggu dan masa percobaan tiga bulan. Penghasilan pun turun drastis. Harus meniti dari bawah lagi.

Dalam kondisi sulit itu, saya sangat ketat mengatur pengeluaran. Yang saya utamakan adalah susu untuk anak saya dan asupan gizinya tidak boleh kurang.

Sedangkan makanan sehari-hari untuk saya dan suami saya pilih bahan-bahan pangan yang murah namun tetap memiliki gizi seimbang.

Suami pun selalu bawa bekal dari rumah dengan lauk yang sangat sederhana. Saking sederhananya, terkadang dia malu untuk makan siang di pantry. Dia lebih sering pergi ke tangga darurat untuk makan siang sendirian di sana. Kebetulan situasi di tangga darurat sangat sepi dan tidak ada karyawan yang lalu lalang di sana. Dan yang pasti tidak akan ada yang melihat bekal makan siangnya.

*****

Saya sangat percaya, badai sedahsyat apapun pasti berlalu. Dan akhirnya badai itupun benar-benar berlalu dari biduk rumah tangga kami.

Perlahan suami mampu meniti karir di perusahaan yang baru. Mulai ditempatkan di tim dengan tingkat kesulitan penjualan yang tinggi, lalu dipindahkan ke tim yang berisi tenaga-tenaga pemasaran yang hebat dengan persaingan yang ketat.

Kemudian dipercaya untuk memimpin tim off-site. Mulai dari tim kecil yang lokasi kantornya sangat jauh dari tempat tinggal kami. Lalu dipercaya untuk memimpim tim off-site yang lebih besar dan berlokasi di daerah Fatmawati yang posisinya hanya 6 km dari rumah.

Hingga kini, ia dipercaya untuk memimpin tim off-site yang lebih besar lagi dengan tanggung jawab yang tentu lebih besar, dan berlokasi di kawasan Matraman. 

Kini, tidak terasa, lebih dari 10 tahun sudah suami berkarir di sana. Sebuah perjalanan panjang yang tidak mudah namun bisa dilewati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun