"Permisi Dela. Aku mau ke kelas.". Dinar hendak berjalan namun tangannya dicekal.
"Hei hei mau kemana sih buru-buru banget. Sini ikut kita! " Ujar Dela yang mencekal tangan Dinar sambil menariknya ke kelas kosong.Â
Dela tersenyum pada dua temannya, Sasa dan Mina. "Guys tolong ambilin sesuatu di tas gua dong."
"Siap Del.".Â
Mina membuka tas kecil milik Dela yang dipegang oleh Sasa. Kemudian dikeluarkannya sebuah gunting.Â
"Gua benci banget liat lo tiap hari deketin pacar gua Jean! Harusnya gua yang jadi pacar Jean bukan lo! Sekarang lo harus terima akibatnya!" Bentak Dela pada Dinar sembari mengarahkan gunting ke arah Dinar.Â
Dinar yang kedua tangannya telah dipegang oleh kedua teman Dela hanya bisa menangis dan memohon pada Dela. Namun Dela tak merasa luluh.
"Hari ini gua bakal potong rambut lu ini Dinar. Haha... Kalau bisa gua potong habis rambut lu ini biar lu jadi botak deh. Hahaha".Â
Dinar menangis dengan berharap ada seseorang yang menolong dirinya. Ia berharap ada sosok malaikat yang dikirim Tuhan untuk dirinya.Â
"DELA!!!". Bentak seseorang dengan nada yang terdengar bahwa ia sangat marah.Â
Mereka berempat menoleh ke arah pemilik suara tersebut. Betapa terkejutnya mereka terutama Dela. Jean menghampiri Dela dan kemudian membuang gunting tersebut dari tangannya.Â