Informasi tersebut juga menegaskan bahwa tentara Israel adalah "satu-satunya pihak yang melakukan penembakan di dalam dan sekitar Rumah Sakit Al-Shifa."
Dalam konteks yang sama, sumber informasi medis juga melaporkan bahwa "tentara Israel menahan puluhan pengungsi dan staf medis di halaman belakang rumah sakit Al Shifa."
Tentara Israel juga melakukan operasi penyisiran ekstensif di beberapa gedung di sekitar Rumah sakit Al Shifa
Sumber informasi tersebut juga menunjukkan bahwa "sejumlah penembak jitu tentara Israel naik ke atap gedung bertingkat tinggi di rumah sakit dan membuat lubang di dalamnya."
Pada hari Rabu, tentara Israel menegaskan kembali bahwa pasukannya akan aktif beroperasi di dalam Rumah Sakit Al-Shifa.
Dia mengatakan dalam sebuah pernyataan: "Pasukan militer bekerja secara terkonsentrasi di Rumah Sakit Al-Shifa, dan tindakan ini terjadi di dalam bagian tertentu di mana terdapat informasi intelijen yang menunjukkan adanya tindakan Hamas, dan berdasarkan kebutuhan operasional. "
Tentara Israel menambahkan dalam pernyataannya bahwa pasukannya "menghadapi alat peledak dan sel sebelum memasuki rumah sakit, serta bentrokan yang menewaskan sejumlah militan."
Direktur Jenderal Rumah Sakit Gaza, Dr. Muhammad Zaqout, membenarkan bahwa tidak ada satu pun peluru  yang ditembakkan dari dalam Kompleks Al-Shifa selama penyerbuan tentara Israel pada Rabu dini hari.
Dia menambahkan: "Pasukan pendudukan menyerbu gedung bedah dan darurat di Kompleks Al-Shifa, memasuki unit gawat darurat, dan sekarang menggeledah ruang bawah tanah rumah sakit."
Dia melanjutkan: "Israel menembaki orang-orang yang tidak memakai ruang koridor keamanan ketika hendak keluar dari Rumah Sakit Al-Shifa."
Dia menjelaskan bahwa mereka memberi tahu delegasi Palang Merah bahwa "tentara Zionis menyerbu Rumah Sakit Medis Shifa."