Sebagai contoh, beragam sosialisasi seremonial dan monitoring rutin. Sosialisasi sering kali menjadi kegiatan rutin yang kurang berdampak karena target atau metode yang kurang pas.Â
Demikian pula halnya monitoring yang meski kemudian menjaring beberapa pelanggar tetapi tidak memberikan efek signifikan untuk perubahan pada jangka panjang.Â
Namun karena kegiatan tersebut sudah berlangsung sejak zaman dahulu kala, rasanya aneh jika diubah atau dihilangkan meski dampaknya perlu dipertanyakan.
4. Kebijakan Meleset
Ini adalah kebijakan yang tidak mengenai target yang sesungguhnya. Sekilas terlihat ada respon dan mungkin saja dalam jangka pendek hasil dapat dicapai. Namun, dalam jangka panjang justru menimbulkan masalah baru sementara masalah yang sesungguhnya tidak teratasi.
Sebagai contoh, adanya lubang menganga di badan jalan menyebabkan kecelakaan. Kebijakanpun diambil dengan memasang tanda bahaya di depan lubang.Â
Para pengendara yang melihat tanda tersebut memang berhasil menghindari lubang, tetapi itu terjadi pada siang hari. Pada malam yang gelap, peluang pengendara yang menabrak lubang berikut tanda bahayanya itu tetap besar.Â
Lagipula, masalah sesungguhnya yaitu lubang tidak terselesaikan karena tidak diperbaiki.
Epilog
Praktik kebijakan seperti three in one telah banyak diterapkan di Indonesia, mulai dari tingkat pusat hingga daerah. Kebijakan tersebut yang ternyata memiiki 'efek samping', adalah kebijakan yang didesain dengan kurang memerhitungkan timbulnya dampak yang tidak direncanakan, sehingga gagal diantisipasi.
Kondisi yang lebih parah terjadi ketika dampak sesungguhnya yang menjadi target justru tidak tercapai. Target yang tidak tercapai dalam suatu kebijakan sudah pasti menyebabkan masalah tidak terselesaikan karena seyogyanya kebijakan dikeluarkan untuk menyelesaian sebuah masalah.